Dark/Light Mode

Prabowo Panaskan Isu PKI

Minggu, 24 November 2019 04:09 WIB
Prabowo Subianto (Foto: Patra Rizky Syahputra/RM)
Prabowo Subianto (Foto: Patra Rizky Syahputra/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Isu PKI muncul lagi. Kali ini dipanaskan Prabowo Subianto. Menteri Pertahanan itu meyakini, komunis masih eksis di Indonesia.
 
Pernyataan Prabowo itu disampaikan Rektor Universitas Pertahanan, Letjen Tri Legionosuko, saat membuka acara bedah buku berjudul "PKI Dalang dan Pelaku G 30S 1965", di Gedung Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas), Jakarta Pusat, kemarin. Tri membacakan pidato Prabowo yang berhalangan hadir.
 
Dalam naskah pidato yang dibacakan itu, Prabowo menyebut ideologi komunis masih tetap bertahan meski Uni Soviet sudah runtuh. “Ideologi komunis dan gerakan komunisme di Indonesia patut diduga masih tetap eksis," katanya. Karena itu, Prabowo meminta para guru mengajarkan soal sejarah kekejaman PKI kepada siswanya.
 
Menurut Prabowo, hal ini perlu dilakukan para guru sekolah agar siswa-siswi mengerti bagaimana sepak terjang PKI dan dampak dari gerakan itu di Indonesia. Termasuk kudeta yang dilakukan partai tersebut untuk menggulingkan kepemimpinan Presiden Soekarno pada saat itu. Bahkan, kehadiran PKI kala itu juga diduga bertujuan untuk mengubah ideologi bangsa yang berpegangan pada Pancasila menjadi komunis.  

"Komunisme telah mencatatkan lembaran hitam dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Bahwa PKI selalu mencari cara dan kesempatan untuk melakukan kudeta di Indonesia," kata dia. 

Baca juga : Jokowi Pastikan Tak Terbitkan Perppu KPK

Prabowo pun meminta masyarakat terus waspada akan aliran komunisme yang diduga masih ada di Indonesia sampai saat ini. Meski, Uni Soviet sebagai negara sumber aliran komunis sudah tidak ada. 

Setelah Uni Soviet, yang merupakan kiblat komunis dunia, runtuh, perang dingin berakhir, ancaman komunis tidak benar-benar hilang. Apalagi, negara-negara beraliran komunis masih ada di dunia, seperti China dan Kuba. 
 
Mantan Menhan, Ryamizard Ryacudu, mendukung arahan Prabowo tersebut. Namun, menurut dia, yang jangan sampai luput adalah bagaimana menanamkan nilai Pancasila sebagai identitas dan jati diri bangsa kepada siswa-siswi. Dia pun mengklaim pandangan ini sudah pernah disampaikan ke Muhadjir Effedy, saat masih menjabat Mendikbud, Tujuannya, agar Mendikbud juga mendukung pemahaman tersebut. 

Baca juga : Pemuda Pancasila Pecahkan Dua Rekor Dunia

"Saat saya jadi Menhan, saya panggil Mendikbud, saya minta anak-anak diajarkan soal Pancasila yang benar, mudah-mudahan diteruskan," ucapnya pada kesempatan yang sama.  

Soal PKI, ia menilai memang aliran ini perlu diwaspadai. Sebab, pernah tiga kali melakukan pemberontakan yang bertujuan menggulingkan kedaulatan negara. "PKI ini luar biasa, luar biasa tidak benar. Tidak perlu dijelaskan, ini sudah tiga kali berontak, 1926, 1948, 1965. Khawatirnya sekarang mendompleng lagi. Hati-hati itu. Kita harus waspada," pesannya. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.