Dark/Light Mode

ESDM Targetkan Penggunaan EBT Capai 23 Persen Pada 2025

Kamis, 28 November 2019 13:48 WIB
Ilustrasi energi baru terbarukan. (Foto: ist)
Ilustrasi energi baru terbarukan. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian ESDM menargetkan penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT) pada 2025 mencapai 23 persen. Hal ini sesuai dengan amanat Rencana Umum Energi Nasional (RUEN).

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan, pemanfaatan sumber daya energi saat ini masih didominasi oleh energi fosil, seperti minyak bumi, gas alam, serta mineral dan batu bara. “Di sisi lain kita punya potensi Energi Baru Terbarukan (EBT)  yang sangat besar tapi belum  dikelola  secara baik,” kata Agung Pribadi, dalam sambutan tertulis yang dibacakan pada Forum Tematik Badan Koordinasi Hubungan Masyarakat (Bakohumas) di Clove Garden Hotel, Bandung, Jabar, Rabu (27/11) hingga Jumat (29/11). 

Baca juga : PGN Sabet Penghargaan Keselamatan Migas 2019

Menurut Agung, hingga saat ini pembangkit yang dimiliki sekitar 65,8 ribu MW yang menggunakan EBT baru mencapai 9.000-an MW atau sekitar 13-14 persen. Kementerian ESDM telah melakukan beberapa upata untuk mendorong pengembangan energi terbarukan dan mempercepat transisi energi, antara lain melalui pengembangan Program Mandatori B30, pembagian lebih dari 300 ribu Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE), pembangunan lebih dari 26 ribu Penerangan Jalan Umum Tenaga Surya, penerbitan Peraturan Menteri ESDM tentang PLS Atap, serta penyusunan Road Map EBT. 

Agung berharap, peserta Bakohumas dapat memahami dan mendapatkan bekal pengetahuan mendalam sehingga dapat menyebarluaskan informasi sektor ESDM kepada publik menjadi akurat dan tepat sasaran. 

Baca juga : Pemerintah Targetkan 10 Juta Kartu Prakerja di 2020

Sebelumnya Sekretaris Bakohumas, Helmi Hafid mengatakan, Bakohumas sebagai Government Public Relations (GPR) harus turut serta mendukung publikasi produk EBT dengan menginformasikan keunggulan EBT kepada masyarakat sehingga masyarakat dapat terliterasi dan terbangun product image EBT yang positif. Helmi pun berharap, peran GPR mendukung kampanye “Energi Terbarukan, Sekarang, dan Masa Depan” mampu menyadarkan masyarakat Indonesia untuk beralih mengunakan energi terbarukan yang ramah lingkungan dan tidak bergantung pada energi fosil sehingga bisa menurunkan pencemaran udara. 

“Selain itu juga, mampu menarik perhatian dan membangun daya tarik negara lain untuk mengimpor produk energi terbarukan karya Indonesia,” lanjut Helmi. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.