Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pembangunan Berkelanjutan
Wapres Bangga SDGs Di Indonesia Melesat
Selasa, 8 Oktober 2024 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Indonesia tercatat sebagai negara paling progresif dalam pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs). Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengungkapkan, Indonesia telah mencapai 62,5 persen dari target SDGs atau berada di atas rata-rata global yang hanya 17 persen
Ma’ruf mengaku bangga atas kemajuan pembangunan berkelanjutan di Indonesia walaupun sempat dihadapkan pada tantangan pandemi Covid-19. Kemajuan ini termasuk penurunan tingkat kemiskinan ekstrem dan prevalensi stunting pada balita.
“Itu mencerminkan komitmen menjaga kesejahteraan sosial dan kesehatan,” ujar Ma’ruf saat membuka SDGs Annual Conference (SAC) ke-7 di Jakarta, Senin (7/10/2024).
Adapun SDGs merupakan indikator yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang terdiri dari 17 tujuan global dengan 169 capaian yang terukur.
Target tersebut memiliki tenggat yang telah ditentukan oleh PBB sebagai agenda dunia pembangunan untuk perdamaian, kemakmuran manusia, serta planet bumi di masa sekarang dan masa depan.
Baca juga : Partai NasDem Tetap Dukung Prabowo-Gibran
Eks Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengingatkan, untuk mempertahankan dan mempercepat pencapaian SDGs, Indonesia harus fokus pada pendidikan berkualitas yang inklusif serta pengembangan keterampilan Sumber Daya Manusia (SDM).
Menurutnya, pendidikan yang relevan dengan dinamika global dan industri 4.0 sangat penting untuk menciptakan SDM kompetitif di pasar kerja internasional.
Selain pendidikan, Ma’ruf juga menyoroti penerapan ekonomi hijau sebagai langkah penting dalam mendukung pembangunan berkelanjutan dan upaya pengurangan emisi karbon.
Indonesia sudah mulai menerapkan ekonomi hijau dengan membangun industri hijau dan menciptakan lapangan kerja hijau. “Ini bagian dari capaian SDGs,” jelasnya.
Ma’ruf juga menekankan pentingnya investasi di sektor-sektor berkelanjutan guna menciptakan pertumbuhan ekonomi yang inklusif.
Baca juga : Tren Pelanggaran Pemilu Pelakunya Kades Dan ASN
Dalam hal ini, pengembangan ekonomi syariah dan ekonomi digital turut memiliki peran penting sebagai sumber pertumbuhan ekonomi baru.
Ma’ruf mengapresiasi Kepala Bappenas Suharso Monoarfa atas komitmennya mengkoordinasikan perencanaan ekonomi syariah. Termasuk menguatkannya melalui transformasi Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) menjadi Badan Pengembangan Ekonomi Syariah.
Ma’ruf berharap, semua pihak terus berinovasi dan berkomitmen mempercepat pencapaian SDGs. Khususnya dalam posisi Indonesia saat ini sebagai pemimpin regional dalam pembangunan berkelanjutan.
Dia mengingatkan, capaian yang tinggi di Asia membawa tanggung jawab besar, tidak hanya untuk menjadi teladan.
“Tetapi juga untuk memfasilitasi kolaborasi dan inovasi yang lebih luas di seluruh Asia,” ucapnya.
Baca juga : Tidak Layani Pernikahan Di Bawah Umur, KUA Lindungi Hak Anak
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa mengatakan, pentingnya kerja keras, kolaborasi lintas sektor, pendidikan berkualitas, serta peran sektor hijau dan ekonomi syariah untuk mempercepat target pembangunan berkelanjutan.
Menurutnya, Indonesia parut bersyukur karena dengan kerja cerdas dan komitmen bersama, capaian SDGs Indonesia adalah 62,5 persen dari 222 indikator SDGs yang telah on track.
“Jadi, kita 4 kali lebih hebat di atas rata-rata global,” kata Suharso.
Kendati begitu, diingatkan Suharso, Pemerintah harus tetap memberikan perhatian khusus pada 29,5 persen indikator yang off track karena stagnan, bahkan memburuk.
Suharso menilai, dunia diperkirakan membutuhkan waktu hingga 32 tahun lagi untuk mencapai seluruh target SDGs jika tidak ada upaya yang transformatif.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya