Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Cegah Novel Coronavirus, Kemenkes Siagakan Termoscanner di 135 Pintu Negara

Rabu, 22 Januari 2020 16:56 WIB
Novel Coronavirus/Ilustrasi (Foto: Istimewa)
Novel Coronavirus/Ilustrasi (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sejak 31 Desember 2019 sampai 5 Januari 2020, di Kota Wuhan, China, dilaporkan ada 59 kasus gangguan pernapasan (pneumonia) pada masyarakat yang membuat mereka harus dirawat di rumah sakit. Sebanyak 7 orang dalam kondisi kritis dan 2 orang meninggal pada 16 dan 17 Januari 2020. 

Saat ini sudah diketahui penyebab gangguan tersebut, yaitu Novel Coronavirus (2019-nCoV). Ini merupakan jenis virus baru yang satu family dengan virus penyebab SARS dan MERS. 

Khawatir virus tersebut menyebar ke Indonesia, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyiapkan termoscanner di 135 pintu keluar masuk negara. “(Sebanyak)135 pintu negara baik udara, laut, maupun darat yang jaga petugas Kantor Kesehatan Pelabuhan. Yang paling awal bisa dideteksi adalah dengan termoscanner untuk mendeteksi suhu tubuh. Kalau ada orang dari luar negeri masuk ke Indonesia dengan suhu tubuh di atas 38 derajat celcius, maka posturnya terlihat berwarna merah pada termoscanner,” kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kemenkes Anung Sugihantono, seperti dikutip setkab.go.id, Rabu (22/1).

Baca juga : Tol Cipali Banjir, Pengelola Salahkan Hujan Deras Dan Air Kiriman Dari Luar

Selain itu, bandara-bandara di seluruh Indonesia, terutama yang mempunyai penerbangan langsung dari China, meningkatkan kewaspadaan. Di antaranya dengan mengaktifkan thermal scanner, memberikan health alert card, dan KIE pada penumpang. 

Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Bandara Soekarno-Hatta, Anas Maruf, mengatakan, semua pintu masuk negara sudah disiapkan termoscanner. “Dalam kondisi rutin seluruh kedatangan internasional semua selalu dilakukan pemeriksaan termoscanner meskipun tidak ada penyakit yang diwaspadai. Kalau ada penyakit yang diwaspadai maka kita tingkatkan pengamanannya,” ucap Anas. 

Kasus yang perlu dicurigai terinveksi nCoV ada tiga. Pertama, penderita infeksi saluran pernapasan akut berat (Severe Acute Respiratory Infection/SARI), dengan riwayat demam dan batuk serta penyebab yang belum pasti, memiliki riwayat perjalanan atau tinggal di Wuhan, Provinsi Hubei, China dalam waktu 14 hari sebelum timbulnya gejala.

Baca juga : Kapal Patroli Kemenhub Berhasil Atasi Kebakaran KM Tanto Ceria di Surabaya

Kedua, seseorang yang sakit dengan gejala klinis yang tidak biasa, kemudian terjadi penurunan kondisi umum mendadak meskipun telah menerima pengobatan yang tepat, tanpa memperhatikan tempat tinggal atau riwayat perjalanan.

Ketiga, penderita infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) ringan atau berat, yang dalam 14 hari sebelum timbulnya penyakit

Annas menyarankan kepada WNI yang berada di Wuhan untuk menghindari wilayah yang menjadi penyebaran penyakit akibat nCoV, menghindari kontak yang diduga menderita nCoV, serta berperilaku hidup bersih dan sehat. Jika sakit segera berobat ke Fasyankes. 

Baca juga : Kemenkumham Siap Buka Layanan Imigrasi di PLBN

Untuk informasi lebih lanjut dapat menghubungi nomor hotline Halo Kemkes melalui nomor hotline 1500-567, SMS 081281562620, faksimili (021) 5223002, 52921669, dan alamat email [email protected]

Bagi WNI yang berada di Wuhan dan memerlukan bantuan kekonsuleran, sesuai informasi Kementerian Luar Negeri, dapat menghubungi Kedubes di China No. 4, Dongzhimenwai Dajie, Chao Yang District, Beijing 100600, People’s Republic of China Tel: 001-86-(10) 6532 5489 Fax: 001-86-(10) 6532-5368 Email: [email protected]. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.