Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Jokowi: Data Lebih Berharga dari Minyak

Jumat, 24 Januari 2020 17:05 WIB
Presiden Jokowi memberikan arahan pada acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1). (Foto: Setkab.go.id)
Presiden Jokowi memberikan arahan pada acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1). (Foto: Setkab.go.id)

RM.id  Rakyat Merdeka - Data yang valid merupakan kunci utama kesuksesan pembangunan sebuah negara. Sebab, data yang akurat sangat penting. Demikian diungkapkan Presiden Jokowi saat memberikan arahan pada acara Pencanangan Pelaksanaan Sensus Penduduk 2020, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (24/1).       

“Data sekarang ini adalah jenis kekayaan baru. Saat ini data adalah new oil, bahkan lebih. Bahkan lebih berharga dari minyak,” ujar Presiden seperti dikutip setkab.go.id.          

Baca juga : Pemprov DKI Imbau Seluruh Warga Waspadai Virus Korona

Keakuratan data, menurut Presiden, sangat penting untuk menyusun perencanaan yang benar, membuat keputusan yang tepat, dan mengeksekusi program yang tepat sasaran. “Jangan sampai memutuskan, membuat perencanaan, mengeksekusi program enggak pegang data,” tambah Presiden.           

Jika ragu tentang data, Presiden mengakui sering menghubungi Kepala BPS dan tidak sampai 1 jam data terkirim. “Dari situlah sebetulnya perencanaan dimulai, keputusan yang tepat itu bisa dieksekusi, program itu bisa dieksekusi. Jangan pakai feeling, bahaya. Bahaya sekali,” tutur Presiden.        

Baca juga : PDIP Masih Bertahan, Andi Arief Semakin Nyerang

 Sensus penduduk yang dilaksanakan 10 tahun sekali, menurut Presiden, bertujuan untuk menghasilkan satu data kependudukan. “Data penduduk merupakan data dasar untuk membuat perencanaan di berbagai bidang. Dan data hasil Sensus Penduduk 2020 nantinya tidak hanya bermanfaat untuk membuat perencanaan masa kini, tetapi juga membuat proyeksi sampai tahun 2050,” ujar Kepala Negara.       

Penduduk sekarang berjumlah sebanyak 267 juta. Kata Presiden, diperkirakan pada 2045 mencapai 319 juta.       

Baca juga : Penjualan Properti Lippo Karawaci 23 Persen Lebih Besar dari Target

“Artinya, pertumbuhan tidak cepat tetapi juga jangan sampai tidak ada pertumbuhan penduduk karena kita butuh produktivitas. Sekarang di Eropa, suami istri banyak yang enggak senang punya anak,” tambah Presiden.         

Dengan pertumbuhan normal tersebut, menurut Presiden, Indonesia akan memiliki bonus demografi. “Kalau kita bisa memanfaatkan dengan meng-upgrade, up scalling SDM kita inilah kekuatan besar yang nanti akan kita miliki,” ujar Presiden. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.