Dark/Light Mode

Menko PMK Tinjau Natuna

Proses Evakuasi WNI Dari Wuhan Bukti NKRI Mampu Melindungi Warganya

Minggu, 2 Februari 2020 14:48 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan langsung kondisi kesiapan lokasi evakuasi di Natuna.
Menko PMK Muhadjir Effendy memastikan langsung kondisi kesiapan lokasi evakuasi di Natuna.

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah telah mengevakuasi Warga Negara Indonesia (WNI) yang berada di Wuhan, China, untuk kembali ke Tanah Air. Namun, sesuai standar World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia, proses evakuasi harus melalui observasi 14 hari sebelum dipulangkan ke keluarga masing-masing.

Proses kedatangan WNI ke Natuna adalah bukti Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) mampu menjalankan amanat konstitusi UUD 1945 guna memastikan keamanan dan keselamatan bagi tiap warga negaranya. Pun, hal itu dijalankan berdasarkan kepatuhan pada standar yang telah ditetapkan dunia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy didampingi Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo dan Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK Agus Suprapto memastikan langsung kondisi kesiapan lokasi evakuasi di Natuna.

Baca juga : Menhub: Terima Kasih, Evakuasi WNI Dari Wuhan Berjalan Baik

Pulau Natuna, Kepulauan Riau, dipilih sebagai lokasi evakuasi dengan berbagai persiapan yang telah dilakukan. Mulai dari ketersediaan kamar tidur beserta fasilitas pendukung seperti air conditioner (AC), televisi, hingga alat perlengkapan mandiri pribadi.

“In salah satu tenda di Hanggar Lanud Raden Sadjad Natuna, Kepulauan Riau, yang akan dijadikan tempat untuk menampung, mengevakuasi WNI saudara-saudara kita dari Wuhan, China. Saya sudah coba, ini (tempat tidurnya) lumayan empuk, nyaman, kemudian disediakan AC juga supaya mereka tidak kepanasan dan mereka juga bisa menonton TV,” ujar Muhadjir.

Berdasarkan keterangan BNPB, proses evakuasi telah dilakukan sejak Sabtu (1/2) dengan menerbangkan pesawat komersil berbadan lebar untuk menjemput 245 WNI terkait virus Corona. Pesawat jenis Airbus A330-300 dengan kapasitas kurang lebih 400 orang itu juga membawa tim khusus dari pihak maskapai, tim kesehatan dari Kementerian Kesehatan dan tim lain dari leading sector kementerian/lembaga terkait.

Baca juga : Natuna Parnoan

Pesawat tersebut diberangkatkan dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju Bandara Internasional Tianhe Wuhan, China.

Muhadjir kembali menegaskan bahwa WNI yang akan dievakuasi adalah mahasiswa dalam kondisi sehat. Karenanya, masyarakat baik yang berada di Natuna maupun seluruh Indonesia agar tidak khawatir akan terpapar virus corona jenis baru atau Novel Coronavirus (2019-nCOV).

“Perlu saya sampaikan sekali lagi bahwa yang akan datang untuk dievakuasi ini dalam keadaan sehat wal'afiat. Kalau mereka yang tidak sehat atau yang sedang tidak sehat atau yang kurang sehat tidak boleh dievakuasi. Ia harus menjalani perawatan, pengobatan sampai sembuh baru nanti boleh dievakuasi," ungkapnya.

Baca juga : Ini Alasan Pemerintah Pakai Pesawat Batik Air Evakuasi WNI Di Wuhan

Selain itu, lanjut Muhadjir, observasi selama proses evakuasi juga bukan merupakan karantina.

“Ini bukan tempat untuk mengasingkan, tapi untuk menjalani observasi selama dua minggu. Itu sesuai standar WHO," pungkas Muhadjir. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.