Dark/Light Mode

Penuhi Kebutuhan Domestik

2023, RI Stop Ekspor Gas Ke Singapura

Jumat, 7 Februari 2020 21:44 WIB
Ilustrasi pipa gas. (Foto: ESDM)
Ilustrasi pipa gas. (Foto: ESDM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah memastikan bakal menghentikan pasokan gas melalui pipa ke Singapura. Keputusan ini segera diambil tepat tiga tahun mendatang demi memenuhi kebutuhan gas dalam negeri.

Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), Fansurullah Asa menegaskan, Pemerintah tengah mencari pasar domestik untuk peralihan pasokan gas yang diekspor. "Dengan 2023 gas yang diekspor ke Singapura disetop, maka gas ini mesti disalurkan (pasar) kemana," ujar pria yang akrab dipanggil Ifan itu seperti dikutip dari situs ESDM, Jumat (7/2).

Baca juga : Sentra Kelautan Mimika Dongkrak Ekspor Kepiting

Keputusan ini menegaskan pernyataan Menteri ESDM Arifin Tasrif sebelumnya pada rapat kerja dengan komisi VII DPR. "Gas masih banyak di Sumatera, suplai ke Singapura berakhir 2023 akan kami tarik ke dalam negeri," tutur Arifin November tahun lalu. 

Rencananya, gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan ke pipa Duri Dumai, kemudian dialirkan ke kawasan industri wilayah Sumatera. Harga gas yang akan dilepas ke industri Sumatera dipatok sebesar 6 per MMBTU sesuai dengan ketentuan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2016 tentang Penetapan Harga Gas Bumi.

Baca juga : Menhub Minta Maskapai Ekspansi Ke Asia Barat

Melalui rencana tersebut, imbuh Ifan, diharapkan dapat menciptakan nilai tambah dan mengurangi defisit neraca perdagangan lantaran bisa menggeser penggunaan Bahan Bakar Minyak (BBM) ke gas.

Selama ini, pasokan gas ke Singapura berasal dari Blok Corridor yang dikelola ConocoPhillips sebanyak 300 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Guna mendukung pengalihan pasokan gas tersebut, Pemerintah telah menyiapkan infrastuktur melalui pembangunan jaringan pipa transmisi, seperti Dumai-KEK Seimangke dan Wilayah Jaringan Distribusi (WJD).

Baca juga : Mentan Pastikan Kebutuhan Pokok 2020 Aman dan Terkendali

"Sudah ada 193 WJD yang diusulkan oleh Badan Usaha," pungkas Ifan. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.