Dark/Light Mode

Negosiasi Keringanan Bea Masuk Impor, Mendag Terbang ke Washington

Kamis, 13 Februari 2020 15:17 WIB
Agus Suparmanto (Foto: Istimewa)
Agus Suparmanto (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perdagangan (Mendag) Agus Suparmanto melakukan kunjungan kerja ke Washington DC, Amerika Serikat. Kunjungan ini guna membahas penyelesaian negosiasi soal fasilitas keringanan bea masuk impor atau Generalized System of Preferences (GSP) dari AS ke Indonesia.      

Di Washington, Agus akan bertemu dengan United States Trade Representative (USTR) Robert Lighthizer pada Kamis (13/2) guna membahas sejumlah item yang belum disepakati kedua negara. "GSP ini menguntungkan bagi kita supaya produk ekspor Indonesia kembali mendapatkan fasilitas insentif tarif preferensial umum," katanya, di Washington DC, AS, Rabu malam waktu setempat (13/2) seperti dikutip antaranews.        

Baca juga : Antisipasi Kerugian Akibat Wabah Corona, Menhub Bakal Beri Kelonggaran ke Industri Transportasi

Agus menuturkan, dengan selesainya perundingan soal GSP, diharapkan dapat mendongkrak ekspor produk Indonesia ke AS. Di sisi lain, bagi AS, pemberian GSP juga menguntungkan karena sebagai importir negara itu akan mendapatkan barang berkualitas dengan lebih murah      

Ada beberapa GSP produk seperti plywood, bawang bombay, madu buatan, sirup, gula, dan bahan rotan olahan khusus kerajinan tangan, yang akan dibahas. Ada pula pembahasan khusus terkait GSP bagi produk hortikultura, data lokalisasi, dan reasuransi yang masih jadi catatan bagi pihak AS.      

Baca juga : Kementerian BUMN Harus Mampu Teruskan Catatan Positif

"Jadi, nanti dibahas untuk difinalisasi. Tiga hal ini kita memang masih bahas item per item," katanya.      

Menurut Agus, penyelesaian GSP terus molor sejak dijanjikan rampung akhir 2019. Ini dikarenakan banyak hal, termasuk perlunya peningkatan koordinasi antara kementerian/lembaga. "Di sini akan kita selaraskan semua," ujarnya.      

Baca juga : Sertifikasi NKV Dorong Peningkatan Daya Saing Produk Sarang Burung Walet

Sebelumnya, AS mengevaluasi GSP dalam konteks country review. Hal itu lantaran AS masih mengalami defisit perdagangan barang dengan Indonesia sebesar 8,4 dolar AS, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) sepanjang 2019.      

Selain diagendakan bertemu dengan USTR, Agus juga akan menghadiri forum bisnis untuk bertemu para pelaku bisnis di AS serta mendorong peningkatan ekspor ke negeri Paman Sam. Agus juga akan hadir dalam forum investasi di bidang infrastruktur, energi dan konektivitas digital yang juga dihadiri Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate serta Wakil Menteri Luar Negeri Mahendra Siregar. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.