Dark/Light Mode

Forum Bisnis RI-Australia Kantongi Potensi Transaksi Rp 32 M

Jumat, 14 Februari 2020 15:11 WIB
Forum bisnis Indonesia-Australia. (Foto: Kemendag)
Forum bisnis Indonesia-Australia. (Foto: Kemendag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Forum Bisnis Indonesia-Australia telah berlangsung di Sydney, Selasa (11/2). Forum bisnis ini dipimpin oleh Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward dan Dirjen Perundingan Perdagangan Internasional, Iman Pambagyo, mewakili Menteri Perdagangan. 

Pada misi dagang kali ini, turut berpartisipasi aktif 10 perusahaan Indonesia dari berbagai sektor, yaitu kayu, furnitur, dekorasi rumah, kerajinan, makanan dan minuman, kopi, pupuk, dan e-commerce. Selain itu, usai forum bisnis, diadakan pula penjajakan kesepakatan bisnis yang mempertemukan para pelaku usaha Indonesia dan Australia.

Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional, Dody Edward turut menyaksikan business matching ini. “Kegiatan ini menghasilkan potensi nilai transaksi B-to-B sebesar 2,4 juta dolar AS (Rp 32,8 miliar) untuk produk makanan dan bumbu masak, kopi, produk perikanan, furnitur, dan produk kayu,” ujarnya.

Baca juga : Mantan Menag Disebut Terima Duit Rp 70 Juta

Dody berharap, transaksi ini akan terus bertambah seiring dengan dicapainya kesepakatan- kesepakatan dagang yang saat ini masih dalam proses negosiasi business to business.

Dalam rangkaian misi dagang ke Australia, pada 12 Februari 2020, Dody bersama para pelaku usaha Indonesia juga berkesempatan mengunjungi industri tahu tempe yang berhasil dikembangkan oleh diaspora Indonesia di Sydney, yaitu Nutrisoy.

Produk tahu dan tempe memiliki potensi yang cukup besar di pasar Australia mengingat sebagian besar masyarakat Negeri Kanguru itu mulai menyadari hidup sehat dan mengurangi konsumsi daging.

Baca juga : Gelar Forum Bisnis, Indonesia dan Tiongkok Kembangkan Kerjasama

Pangsa pasar Nutrisoy saat ini 90 persen dipasarkan di Australia. Sedangkan 10 persennya adalah untuk ekspor tujuan Selandia Baru, Kaledonia Baru, Singapura, dan Uni Emirat Arab.

Nutrisoy memproduksi makanan khas Indonesia (tahu dan tempe) yang sangat digemari masyarakat Australia. “Kami berharap, Nutrisoy dapat melakukan promosi untuk memperkenalkan produk Indonesia lebih luas, khususnya di restoran dan supermarket sehingga masyarakat Australia mengetahui produk Indonesia,” ujar Dody.

Selain ke Nutrisoy, rombongan juga mengunjungi importir Indonesia yang bergerak di bidang perkayuan dan bahan bangunan, yaitu Innovative Timber Ideas (ITI). Pada kunjungan ini, Dody dan pihak ITI membahas mengenai peluang ekspor produk Indonesia dan hambatan yang dihadapi dalam melakukan importasi produk Indonesia.

Baca juga : Terima Misi Bisnis US-ABC, Kantor Airlangga Bahas Peningkatan Kerja Sama Ekonomi

Saat ini, ITI mengimpor produk kayu berupa decking dan timber untuk dipasarkan ke toko dan depo bangunan di Australia. “Produk kayu Indonesia telah memenuhi regulasi dan sertifikasi yang diminta oleh pihak Australia, antara lain SVLK,” jelas Dody. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.