Dark/Light Mode

Semester I, Lippo Karawaci Kantongi Pendapatan Rp 5,3 Triliun

Jumat, 30 Agustus 2019 16:33 WIB
CEO Lippo Karawaci John Riady. (Foto: Wartaekonomi)
CEO Lippo Karawaci John Riady. (Foto: Wartaekonomi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sepanjang semester I-2019, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) berhasil kantongi pendapatan Rp 5,3 triliun. Jumlah tersebut sama alias flat dengan capaian periode yang sama tahun lalu.

Pada periode yang sama, perseroan membukukan laba bruto yang lebih rendah, yaitu Rp 2,0 triliun. Angka ini turun dibandingkan periode sama tahun lalu Rp 2,4 triliun.

Penurunan laba disebabkan anjloknya laba bruto dari sektor properti sebesar 70 persen dari Rp 913 miliar di semester I-2018 menjadi Rp 271 miliar. Sementara itu, laba bruto bisnis healthcare mencatat pertumbuhan yang sehat sebesar 26,3 persen secara year on year (yoy) menjadi Rp 1,1 triliun dari Rp 869 miliar tahun lalu. 

Beban usaha perseroan pada semester I juga turun dari Rp 1,9 triliun pada tahun lalu menjadi Rp 1,870 triliun. Penurunan ini terutama disebabkan oleh beban usaha di bisnis properti yang lebih rendah. 

Baca juga : Punya Aset Besar, Lippo Karawaci Sabet Indonesia Best Issuer Award 2019

Sebagian besar diimbangi oleh kenaikan beban usaha bisnis healthcare yang naik sebesar 18,5 persen sebagai akibat dari pembukaan tiga rumah sakit baru, menjadi 37 rumah sakit pada akhir semester I dibandingkan dengan 34 rumah sakit pada semester I-2018, dan juga kenaikan beban usaha di bisnis mal dan lainnya sebesar 12,3 persen secara yoy.

Perseroan juga mencatat EBITDA turun 39,4 persen menjadi Rp 534 miliar dari Rp 882 miliar secara yoy, terutama disebabkan oleh hal-hal yang sifatnya sesekali, dan ini menyebabkan marjin EBITDA yang dilaporkan turun menjadi 10 persen dari 17 persen di semester I tahun lalu. 

Segmen bisnis healthcare mencatatkan pertumbuhan EBITDA kuat yang disebabkan oleh pendapatan yang lebih tinggi serta peningkatan kontrol biaya di berbagai lini bisnis. Sedangkan rugi bersih perseroan pada semester I sebesar Rp1,456 triliun dibandingkan dengan laba bersih sebesar Rp 486 miliar setahun yang lalu.

Pada semester I, perseroan juga mengantongi marketing sales Rp 835 miliar. Jumlah ini  meningkat 84 persen dari sebelumnya Rp 453 miliar di semester I-2018. Pada paruh pertama tahun ini, LPKR memperkuat posisi kasnya dengan saldo kas dan setara kas sebesar Rp 4,6 triliun dibandingkan dengan Rp 1,8 triliun pada akhir 2018. 

Baca juga : Semester I, PGN Raup Pendapatan Rp 25,4 Triliun

Total utang perseroan juga turun menjadi Rp 13,5 triliun dari Rp 14,9 triliun pada periode yang sama tahun lalu. Setahun menurun sebesar Rp 1,37 triliun Perseroan juga menyelesaikan Penawaran Umum Terbatas pada Juli lalu. 

Dana yang berhasil dikumpulkan mencapai 787,5 juta dolar AS. Penawaran Umum Terbatas mendapat dukungan yang sangat baik dari partisipasi para investor institusi global. Dengan keberhasilan itu, perseroan dapat mengurangi utang dan menyelesaikan proyek-proyek yang sedang berjalan termasuk Meikarta. Pada 5 Agustus 2019, perseroan telah melunasi obligasi yang jatuh tempo di 2020 senilai 75 juta dolar AS.

“Pada kuartal kedua Lippo Karawaci terus menunjukkan kemajuan dalam rencana transformasi kami. Penawaran Umum Terbatas telah dimulai, penjualan saham Rumah Sakit Myanmar telah selesai dan pengurangan utang telah berjalan. Semuanya adalah inisiatif-inisiatif yang merupakan komitmen kami untuk diselesaikan bagi para investor kami,” ujar CEO LPKR John Riady di Jakarta, Jumat (30/8).

Menurut dia, penyelesaian Penawaran Umum Terbatas  membawa meningkatkan kepercayaan pasar serta peningkatan peringkat kredit perseroan oleh S&P dan Fitch. Hal ini mendukung rencana transformasi strategis kami untuk memperkuat neraca serta meningkatkan likuiditas perseroan. 

Baca juga : Kinerja Semester I Moncer, PICO Kantongi Penjualan Rp 407 M

“Kami berharap bahwa pada semester II, pasar properti akan mulai membaik yang didorong oleh terpilihnya kembali Presiden serta kebijakan yang kondusif terhadap pasar properti bersamaan dengan pemangkasan suku bunga,” katanya.

Pada tahun ini, LPKR menargetkan untuk mencapai marketing sales sebesar Rp 2 triliun. Hingga semester I, perseroan sudah berhasil membukan marketing sales Rp 835 miliar atau sekitar 42 persen  dari target. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.