Dark/Light Mode

Ciptakan Kawasan Wisata Bali Baru, Kemenkop Genjot Pelatihan Usaha di Daerah

Selasa, 25 Februari 2020 16:15 WIB
Teten Masduki (Foto: Istimewa)
Teten Masduki (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menkop dan UKM Teten Masduki menyatakan, pihaknya melakukan konsolidasi untuk memperkuat daya saing UMKM di Tanah Air agar bisa naik kelas dan mampu berkompetisi dengan brand dari luar, dengan melakukan pelatihan. Teten menyampaikan, salah satu program prioritas Presiden Jokowi adalah pembangunan SDM. Kata kunci SDM tangguh, unggul, berkualitas akan meningkatkan daya saing dan membawa bangsa Indonesia menjadi bangsa yang berperadaban tinggi, dan menjadi negara maju dan ini sejalan dengan cita-cita kemerdekaan yaitu membangun masyarakat Indonesia yang sejahtera adil dan makmur.

Teten minta Deputi Bidang SDM untuk memperbanyak pendidikan/pelatihan KUMKM, terutama untuk kewirausahaan/vocational pada daerah wisata super prioritas (Bali baru). "Seperti sekarang di Sleman dan sekitarnya sebagai penyanggah wisata Borobudur untuk meningkatkan rasio wirausaha nasional saat ini sebesar 3,47 persen dari jumlah penduduk, tahun 2021 ditargetkan 3,64 persen dari jumlah penduduk Indonesia," katanya dalam acara pembukaan kolaborasi untuk Koperasi Keren dan UMKM Naik Kelas, di Yogyakarta, Senin malam (24/2).

Baca juga : Jika Terjadi Karhutla, Jokowi Bakal Copot Pejabat TNI/Polri Di Daerah

Menurut Teten, jumlah tersebut masih sangat kecil dibandingkan dengan jumlah wirausahawan yang ada di negara maju yang mencapai 14 persen. Jumlah tersebut juga masih lebih kecil dibandingkan dengan jumlah wirausahawan yang ada di Malaysia (4,74 persen), Thailand (4,26 persen), dan Singapura (8,76 persen). “Masa kita kalah terus dengan negara-negara tetangga, dengan bonus demografi usia produktif kita harus jadi pemenang di ASEAN,” imbuhnya.

Ia lalu menyampaikan Strategi Nasional (STRANAS) Pengembangan KUMKM dilaksanakan melalui tiga pilar. Yaitu, peningkatan kapasitas usaha, mendorong lembaga keuangan ramah bagi KUMKM, serta meningkatkan koordinasi lintas sektor untuk mendukung ekosistem KUMKM. 

Baca juga : Menko Polhukam Genjot Pelayanan Digital Di Daerah

Tiga pilar itu dijabarkan melalui enam strategi. Yaitu, perluasan akses pasar, meningkatkan daya saing, pengembangan kewirausahaan, akselerasi pembiayaan dan investasi, kemudahan dan kesempatan berusaha, dan koordinasi lintas sektor. 

Deputi Bidang SDM Arif Rahman Hakim dalam laporannya menyebutkan, target jumlah wirausaha yang mendapatkan pelatihan 2020 sebanyak 57.700 orang, meningkatkan rasio kewirausahaan dari 3,47 menjadi 3,64 persen dan rasio wirausaha berbasis peluang menjadi 10,30 persen yang akan dikerjakan bersama-sama dengan lintas kementerian/lembaga. 

Baca juga : Industrialisasi Pertanian, Kemenkop UKM dan Kementan Ajak Petani Berkoperasi

Di tempat yang sama, Staf Khusus Kepresidenan Putri Tanjung menyatakan, untuk menjadi pengusaha, semua butuh proses. Awal mulainya harus ada dorongan usaha. Dorongan bisa apapun bentuknya, karena pengusaha adalah orang yang bisa melihat peluang atau menciptakan peluang.

Menurutnya, pengusaha harus mau bertransformasi dan mampu beradaptasi. Mindset nya harus berubah. "Pengusaha harus mau beradaptasi, berkolaborasi, mau berubah, tahu hitung hitungan dan terus belajar," katanya. [DWI]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.