Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

KLHK Bantu Petani Tingkatkan Produksi di Tengah Pandemi Corona

Selasa, 31 Maret 2020 14:16 WIB
Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Sinar Mandalawangi dan KUPS Mandalagiri 1 di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menerima bantuan ekonomi produktif dari KLHK. (Foto: Dok. KLHK)
Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Sinar Mandalawangi dan KUPS Mandalagiri 1 di Kecamatan Kadungora, Kabupaten Garut, Jawa Barat, menerima bantuan ekonomi produktif dari KLHK. (Foto: Dok. KLHK)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) terus mendorong ekonomi lokal melalui program Perhutanan Sosial. Di tengah melambatnya ekonomi karena pandemi Covid-19, Perhutanan Sosial diyakini mampu bertahan karena tidak bergantung dari komponen impor.

Selain mengampanyekan minum produk herbal dengan cara membeli hasil produksi petani hutan, KLHK juga memberikan bantuan alat ekonomi produktif kepada masyarakat, dan bantuan pengembangan usaha Perhutanan Sosial. ''Alhamdulillah alat ekonomi produktif ini sudah diterima kelompok masyarakat yang menjadi sasaran. KLHK akan lebih intensifkan lagi program Perhutanan Sosial, karena terbukti mampu menyediakan lapangan pekerjaandan bahan baku industri. Selain itu juga dapat meningkatkan ekonomi di pedesaan, seraya meningkatkan nilai tutupan hutan,'' kata Menteri LHK, Siti Nurbaya Bakar, Selasa (31/3).

Baca juga : Yamaha Luncurkan Program Servis Di Rumah Cegah Corona

Bantuan ekonomi produktif tahap awal diberikan ke Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS) Sinar Mandalawangi di Desa Mandalasari, Kecamatan Kadungora, Garut dan KUPS Mandalagiri 1 di Desa Rancasalak, Kecamatan Kadungora, Garut, Jawa Barat. Bantuan tersebut antara lain alat roasting kopi yang berguna untuk memanggang kopi sehingga memunculkan rasa asli biji kopi, agar rasanya lebih nikmat. Kemudian, grinder kopi yang berfungsi menggiling atau menghaluskan biji kopi. Serta berbagai alat pendukung lain yang dibutuhkan untuk meningkatkan produktivitas petani.

Pendekatan perhutanan sosial, dijelaskan Menteri Siti, bersifat holistik dan integrative. Artinya, pendekatan hulu melalui pengembang komoditas agroforestri, silvofisheri dan silvopastura, dan mengembangkan produk untuk tujuan pemenuhan kebutuhan papan dan input untuk kebutuhan industri di beberapa komoditas. Ini dikenal dengan pendekatan ekonomi subsisten.

Baca juga : Gubernur BI: Pemulihan Ekonomi Tertahan Corona

Hingga 22 Maret 2020, telah ada 6.940 Kelompok Usaha Perhutanan Sosial (KUPS). Terdiri dari komoditas agroforestri (32 persen), buah-buahan (15 persen), wisata alam (12 persen), kayu-kayuan (11 persen), Kopi (8 persen), tanaman pangan (8 persen), madu (4 persen), aren (3 persen), hasil hutan bukan kayu lainnya (3 persen), rotan dan bambu (3 persen), dan kayu putih (1 persen).

Untuk menjaga program ini tetap memberi kontribusi di tengah ancaman perlambatan ekonomi, KLHK memberikan bantuan ekonomi produktif dan bantuan pengembangan usaha perhutanan sosial (Bang PeSoNa), serta terus mensosialisasikan ajakan mengkonsumsi produk herbal dari masyarakat petani hutan. ''Bantuan ini mendorong agar masyarakat bisa menjalankan kegiatan usaha perhutanan sosial yang memberi nilai tambah produk mereka. Ini penting untuk menumbuhkan optimisme bersama di masa pandemi Covid-19, sekaligus menggerakkan ekonomi rakyat di Desa,'' kata Menteri Siti.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.