Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Proyek Migas & Tambang Raksasa Akhirnya Kembali Ke Ibu Pertiwi

Sabtu, 9 Februari 2019 05:52 WIB
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoRan Inc Richard Adkerson (kedua kanan) disaksikan Menteri BUMN Rini Sumarno (kiri), Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri), dan Presiden Direktur PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin (kanan), usai mengumumkan pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Desember 2018. (Foto: ANTARA)
Presiden Joko Widodo berjabat tangan dengan Chief Executive Officer (CEO) Freeport McMoRan Inc Richard Adkerson (kedua kanan) disaksikan Menteri BUMN Rini Sumarno (kiri), Menteri ESDM Ignasius Jonan (kedua kiri), dan Presiden Direktur PT Indonesia Asahan Alumunium (Inalum) Budi Gunadi Sadikin (kanan), usai mengumumkan pelunasan divestasi PT Freeport Indonesia di Istana Merdeka, Jakarta, 21 Desember 2018. (Foto: ANTARA)

RM.id  Rakyat Merdeka - Tepat tanggal 1 Januari 2018, blok penghasil gas bumi raksasa Indonesia, Blok Mahakam, memasuki babak baru. Yaitu: dikelola oleh Pertamina, setelah sebelumnya dikelola Total E&P Indonesie dan Inpex sejak 50 tahun lalu. 

Berikutnya, masih di medio 2018, Kementerian ESDM kembali  mengumumkan bahwa Blok Rokan, yang merupakan blok penghasil minyak terbesar di Indonesia, kembali diputuskan untuk dikelola oleh Pertamina pada tahun 2021 mendatang. Keputusan ini murni diambil atas dasar pertimbangan bisnis dan ekonomi. 

Baca juga : Aher Klaim Hanya Keluarkan Keputusan Gubernur

“Ini membuktikan bahwa Pertamina makin besar, kompetitif dan menjadi tuan rumah di negeri sendiri. 60 persen produksi minyak Indonesia merupakan kontribusi Pertamina, nanti saat Rokan dikelola Pertamina,”  ungkap Agung Pribadi, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM. 

Selain proyek migas raksasa, di penghujung tahun 2018, resmi terjadi pengalihan salam PT Freeport Indonesia (PTFI) kepada PT Inalum sebesar 51 persen. Hal tersebut ditandai dengan pembayaran saham dan diterbitkannya Izin Usaha Pertambangan Khusus Operasi Produksi, sebagai pengganti Kontrak Karya PTFI yang telah berjalan sejak tahun 1967. 

Baca juga : KPK Kembali Panggil Aher

Sebelumnya, saat ditanya mengapa pengambilalihan saham Freeport baru dilakukan saat ini, Menteri ESDM Ignasius Jonan pernah mengungkapkan bahwa raihan ini tak lepas dari amanat Presiden Republik Indonesia, yang berpesan bahwa perundingan Freeport harus segera selesai. Indonesia harus miliki mayoritas saham Freeport agar kemanfaatan bagi masyarakat makin besar. 

“Beliau (Presiden) pesan satu hal, jangan ada yang main-main di sini. Siapa pun. Saya kira, statement terakhir dari Presiden bahwa jangan ada yang main-main di sini, siapa pun, itu sangat diapresiasi oleh Freeport dan Pemerintah AS. Walaupun perundingannya sangat alot, akhirnya bisa kita selesaikan,” tegas Jonan. [TIM]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.