Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Jokowi Beri Deadline Juni, Alat Tes Virus Corona Segera Diproduksi Massal
Senin, 11 Mei 2020 13:54 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi memberi deadline bagi kementerian atau lembaga terkait untuk bisa memproduksi alat tes virus corona secara massal, Juni nanti.
Alat tes yang dimaksud Presiden antara lain inovasi yang terkait pengembangan Polymerase Chain Reaction (PCR) test kit, non PCR diagnostic test, dan juga ventilator serta mobile BSL2.
”Saya menerima laporan dari Kementerian Ristek/BRIN yang telah berhasil mengembangkan alat-alat ini. Kalau bisa akhir Mei atau awal Juni sudah bisa diproduksi massal,” tutur Presiden saat memberikan pengantar pada rapat terbatas (ratas) melalui konferensi video, Senin (11/5).
Baca juga : 50 Ribu Alat Tes PCR Siap Diproduksi Akhir Bulan Ini
Hal ini mesti segera dilakukan, lanjut Presiden, agar Indonesia tidak tergantung lagi pada produk-produk impor dari negara lain.
”Juga saya melihat sudah ada kemajuan yang signifikan dalam pengujian plasma yang rencananya ini akan dilakukan uji klinis berskala besar di berbagai rumah sakit dan juga stem cell untuk menggantikan jaringan paru yang rusak,” imbuh Presiden.
Menurut Presiden, kemajuan signifikan juga terjadi pada penelitian whole genome sequencing. Ia menambahkan bahwa ini tahapan yang sangat penting dalam menuju tahap berikutnya untuk menemukan vaksin yang sesuai dengan kondisi Indonesia.
Baca juga : Wapres AS Panen Kecaman Rakyatnya
Pada kesempatan itu, Presiden juga minta seluruh hasil riset dan inovasi ini didukung penuh, proses-proses perizinannya dilakukan dipercepat, dan juga disambungkan dengan industri, baik itu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) maupun swasta.
Sementara itu, terkait kecepatan pengujian spesimen PCR, Presiden mendapatkan laporan bahwa kemampuan pengujian spesimen untuk sekarang ini sudah mencapai 4.000-5.000 sampel per hari.
”Saya kira ini masih jauh dari target yang saya berikan yang lalu, yaitu 10.000 spesimen per hari,” tandas Presiden.
Baca juga : Terbukti Efektif Pada Kera, Vaksin Oxford Siap Diproduksi Massal di India
Data dari Gugus Tugas, lanjut Presiden, sekarang ini sudah ada 104 lab yang masuk dalam jaringan lab Covid-19. Kepala Negara ingin pastikan bahwa lab-lab tersebut berfungsi maksimal, meskipun dari 104 lab tadi 53 lab rujukan sudah melakukan pemeriksaan dan 51 lab rujukan belum melakukan pemeriksaan.
”Saya lihat, terutama kesiapan SDM yang terlatih, ini perlu lebih diperhatikan lagi. Juga yang berkaitan dengan masalah di alat pengujian yang masih kurang, terutama untuk reagen PCR, RNA, dan VTM. Dan saya minta ini segera diselesaikan dalam minggu ini,” tandas Presiden. [KRS]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya