Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Juni 2020, Pandemi Virus Corona Diprediksi Mereda

Kamis, 23 April 2020 22:27 WIB
Mural Lawan Corona/Tedy Kroen RM
Mural Lawan Corona/Tedy Kroen RM

RM.id  Rakyat Merdeka - Pusat Kajian Visi Teliti Saksama (Visi) memprediksi pandemi virus corona di Indonesia mereda, Juni 2020.

Peneliti Visi, Widyar Rahman mengatakan,  berdasarkan uji simulasi pandemi Covid-19 yang dilakukan Pusat Kajian Visi dengan model sistem dinamik menunjukkan perjalanan pandemi corona jenis baru di Indonesia baru mereda pada Juni 2020. 

Hal ini ditunjukkan dengan jumlah kasus meninggal akibat Covid-19 dan sembuh di Indonesia yang akan mencapai keadaan konstan pada hari ke-100 semenjak kasus positif pertama terkonfirmasi.

“Dari pengujian yang dilakukan Visi pada 31 hari sejak kasus positif pertama Covid-19 di Indonesia, ditemukan reproductive number sebesar 19. Hal ini bermakna setiap satu orang terinfeksi dapat menularkan kepada 19 orang lainnya,” jelasnya di Jakarta, Kamis (23/4).

Baca juga : 4 Hari Terakhir, Tren Kasus Baru Corona Di Jakarta Menurun

Berdasarkan reproductive number, dapat diprediksi kontrol sebaran pandemi.

Perkembangan jumlah kasus baru Covid-19 akibat penularan dari orang terinfeksi di Indonesia akan berlangsung selama sekitar 50 hari. Rentang waktu ini dihitung dari hari di mana kasus positif terkonfirmasi pertama kali di Indonesia, yakni 2 Maret 2020. Maka, masa infeksi tersebut diperkirakan akan berjalan kurang lebih hingga 20 April 2020.

Lantaran masa penularan yang berlangsung selama 50 hari, pada hari ke-100 angka kematian dan sembuh mencapai keadaaan konstan. 

Uji sistem dinamik dilakukan Tim Riset Visi melalui proses validasi model pemantauan data historikal yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia periode 2 Maret 2020 hingga 2 April 2020 sebagai data referensi harian. 

Baca juga : Kebut Produksi Vaksin Virus Corona, Inggris Bentuk Satgas Khusus

Data ini mencakup jumlah kasus kumulatif, jumlah pasien sembuh, dan meninggal. Secara umum model yang diusung Visi ini memiliki rentang waktu simulasi selama 180 hari yang akan berakhir pada 31 Agustus 2020. 

Lebih lanjut, menurut Widyar Rahman, pada dasarnya peninjauan aspek kesehatan Covid-19 dengan pemodelan pandemi yang dilakukan Visi mengikuti pola harian yang terjadi sejak kasus pertama muncul. 

Dengan kata lain, program self isolation, social distancing, penggunaan masker, cuci tangan menggunakan sabun, dan penggunaan hand sanitizer yang sedang digalakkan pemerintah telah masuk dalam model ini.

Proses pemantauan ini sebenarnya memiliki batasan tertentu, karena data yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah setiap harinya boleh jadi masih menyisakan orang-orang yang tidak atau belum terdeteksi. 

Baca juga : Bawaslu Takut Partisipasi Pemilih Anjlok di Pilkada

Beberapa batasan lain yaitu, model ini tidak dapat menentukan ODP dan PDP secara spesifik. Model juga tidak memperhitungkan kejadian reinfeksi virus, dampak sosial pandemi akibat kebijakan pemerintah, dan pengaruh budaya masyarakat dalam merespons keadaan darurat Covid-19. [REN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.