Dark/Light Mode

Cerita di Balik Sukses Perhutanan Sosial Digital

Hikmah Corona, Petani Hutan Kini Melek Teknologi

Sabtu, 16 Mei 2020 10:43 WIB
Cerita di Balik Sukses Perhutanan Sosial Digital Hikmah Corona, Petani Hutan Kini Melek Teknologi

RM.id  Rakyat Merdeka - Ini cerita di balik layar mengenai pelatihan perhutanan sosial yang diselenggarakan secara digital. Banyak pengalaman lucu dan unik. Maklum saja, pesertanya yang 1.500 orang, mayoritas adalah petani yang biasanya mengurus hutan, kini pelatihannya jarak jauh menggunakan aplikasi zoom meeting. Berikut ini catatan yang disampaikan oleh Swary Utami Dewi, Tim Penggerak Percepatan Perhutanan Sosial dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

"Pak, bagaimana cara masuk Learning Management System (LMS)?"
"Waduh, ini saya tidak tahu cara upload tugas?"
"Bu, sinyal saya hilang timbul..."

Baca juga : Kementan Ajak Pemda Perkuat Pengawasan Produk Hewan Di Pasaran Pasca Peredaran Daging Ilegal

Itulah beberapa celotehan seru dari peserta e-learning atau belajar jarak jauh online "Perhutanan Sosial" (PS) yang diselenggarakan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Hingga minggu ke-3 tanggal 15 Mei 2020, e-learning ini sudah masuk ke gelombang tiga yang merangkul jumlah total sekitar 1.500 peserta. Mereka berasal dari petani hutan, yang sudah mendapatkan legalitas PS, beserta pendamping, baik dari unsur Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), bakti rimbawan maupun penyuluh kehutanan.

Bisa dikatakan, sejauh ini belajar jarak jauh via Zoom dan LMS ini relatif berjalan mulus. Kendala yang sesekali muncul, khususnya menyangkut hal-hal teknis seputar internet dan cara mengakses Learning Management System (LMS), bisa diatasi dengan baik oleh tim teknis yang selalu bekerja keras untuk keberhasilan e-learning ini.

Baca juga : Petani dan Penyuluh Dapat Ilmu Dengan Cara Baru

Para "tim belakang layar" tersebut berjibaku baik pada masa persiapan dan pra-pelatihan, saat pelatihan dan penyelesaian tugas peserta, sampai masa penutupan dan evaluasi. Di sini, yang terlibat intens adalah Balai Diklat di 7 wilayah dan Pusdiklat dari Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM (BP2SDM) serta Balai Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan (BPSKL) Direktorat Jendral PSKL di 5 wilayah. Semua bahu membahu melakukan kerja-kerja ciamik dan canggih ini.

Dalam tahap persiapan dan pra-pelatihan, beberapa kerja yang dilakukan di antaranya adalah mengkonfirmasi para calon peserta, mengelompokkan dan membagi peserta dalam beberapa angkatan. Lalu tim kerja menyiapkan dan melatih peserta untuk bisa nyaman dan mampu mengakses serta menggunakan perangkat Zoom dan LMS. Tidak jarang, para admin yang memiliki tugas teknis/operasional ini langsung melatih satu persatu peserta dari awal, mulai dari bagaimana cara mengunduh aplikasi Zoom sampai mencoba menggunakannya.

Baca juga : Baju Bersih & Wangi Penting Meski Di Rumah Aja, Ini Penjelasan Psikolog

Mereka juga melatih peserta untuk bisa mengakses LMS. Semua harus dipastikan mampu pada waktunya karena dua perangkat dan sistem digital inilah yang menjadi tulang punggung teknologi, yang dimanfaatkan peserta selama empat hari pelatihan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.