Dark/Light Mode

Soal Aksi Pedagang Buang Sayur

Kementan: Bukan Karena Harga Anjlok

Minggu, 17 Mei 2020 11:26 WIB
Surat pernyataan petani tidak mengulangi lagi perbuatannya akibat membuang dan membagikan sayuran ke pengguna jalan.
Surat pernyataan petani tidak mengulangi lagi perbuatannya akibat membuang dan membagikan sayuran ke pengguna jalan.

RM.id  Rakyat Merdeka - Jagat maya dikejutkan dengan aksi viral para pedagang desa Kedungrejo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang, Jawa Timur  yang membuang dan membagikan sayuran ke pengguna jalan.

Direktur Jenderal Hortikultura, Kementerian Pertanian, Prihasto Setyanto memastikan aksi itu dilakukan bukan karena harga sayuran anjlok, tetapi pasar tutup seiring dengan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Jadi itu buang sayur karena pasarnya itu tutup di sana (Jawa Timur). Jadi mereka nggak bisa jual sayuran. Dan  jadi terpaksa sayur mereka dibuang-buang," ucap Prihasto saat dikonfirmasi, Sabtu (16/05).

Baca juga : Antisipasi Puncak Kemarau, Kementan Gerak Cepat Petakan Komponen Bantuan

Seperti diketahui, video  yang merekam aksi pedagang membagikan sayuran beredar dan viral di beberapa platform media sosial, seperti twitter dan instagram. Kejadian itu terjadi di pasar sayur Kedungboto.  

Pasar itu selama ini menjadi sentra perdagangan komoditas sayuran, hasil dari pertanian warga sekitar. Tiap sore pasar tersebut, ramai oleh aktivitas jual-beli sayuran.

Dalam video tersebut,  seorang pedagang menggunakan helm biru dan berbaju hitam membuang sayur sawi ke sungai. Selain itu, tampak pedagang lainnya berbaju ungu dan oranye serta bertopi cokelat ikut aksi buang sayur sawi ke sungai tersebut.

Baca juga : Politisi Banteng Minta Pemerintah Batalkan Kenaikan Iuran BPJS

"Wis entek duwik e golek maneh, ajur-ajur. Rombonge sisan. Wis gak onok maneh, (sudah habis uangnya cari lagi, hancur-hancur, rombongnya juga, sudah tak ada lagi)," ucap salah seorang petani dalam video yang beredar. 

Prihasto mengamini dampak dari PSBB berkurangnya permintaan bahan pangan hasil petanian. Karena banyak restoran atau usaha kuliner lainnya ditutup sementara.

"Semoga pandemi ini segera berlalu ya. Jadi aktivitas kita bisa berjalan normal kembal,"tukasnya.[KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.