Dark/Light Mode

Antisipasi Puncak Kemarau, Kementan Gerak Cepat Petakan Komponen Bantuan

Jumat, 15 Mei 2020 15:24 WIB
Petani manfaatkan pompa air bantuan Kementan
Petani manfaatkan pompa air bantuan Kementan

RM.id  Rakyat Merdeka - Berdasarkan hasil Forum Diskusi Iklim (FDI) dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) April lalu, puncak musim kemarau diprediksi terjadi Agustus mendatang. Untuk itu Kementerian Pertanian, dalam hal ini Direktorat Jenderal Hortikultura terus sigap dan tanggap dalam mendukung pengamanan produksi cabe maupun bawang merah. 

Hal tersebut sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa barang kebutuhan pokok (Bapokting) di antaranya cabe dan bawang merah harus tetap terjaga ketersediaannya setiap saat dalam pemenuhan kebutuhan pangan 267 juta jiwa rakyat Indonesia. 

Tujuannya tak lain untuk meminimalisir kehilangan hasil akibat musim kemarau yang akan terjadi di beberapa kawasan, terutama untuk kawasan seperti Jambi bagian barat, Bangka Belitung,  Pulau Jawa, Bali, sebagian NTB, NTT, Kalteng bagian selatan, Kalsel bagian utara, Kaltim bagian selatan, Sulbar, sebagian Sulsel, Sultra bagian selatan, Sulut bagian utara, Malut, Papua Barat Bagian Timur, Jayapura.

“Kami Direktorat Perlindungan Hortikultura telah berkoordinasi dengan Dinas Pertanian dalam rangka Antisipasi Dampak Perubahan Iiklim (DPI) terhadap komoditas hortikultura di seluruh Indonesia,” ujar Direktur Perlindungan Hortikultura Kementan Sri Wijayanti Yusuf ketika dihubungi, Jumat (15/5). 

Baca juga : INAgri: AWR Kementan Pecahkan Persoalan Data Pertanian

Sri menjelaskan, kekeringan merupakan situasi yang hampir sama setiap tahun terjadi, terutama di daerah rawan. Bencana kekeringan cenderung terus meningkat, baik frekuensi, intensitas dan distribusi kejadiannya. Kejadian kekeringan tersebut sangat nyata berpengaruh terhadap sub-sektor hortikultura, termasuk pada komoditas cabe.

Langkah konkret yang dilakukan untuk penanganan ini adalah tim bergerak secara cepat turun ke lapangan untuk memastikan bantuan dan komponen apa saja yang dibutuhkan untuk mengamankan pertanaman di kawasan sentra utama.

“Di antaranya penggunaan varietas yang sesuai untuk musim kemarau, bantuan pompa air yang juga difalitasi dengan APBN, serta penggunaan bahan pengendali OPT ramah lingkungan,” tambah Sri. 

Sementara, Kepala Balai Proteksi Tanaman Pertanian (BPTP) DI Yogyakarta, Maman Suherman mengatakan, pada 2019 pihaknya mendapatkan bantuan untuk penanganan DPI dari dana APBN di kawasan cabe seluas 95 hektare. Lokasinya tersebar di Kabupaten Sleman 45 ha dan Kabupaten Kulonprogo 40 ha. 

Baca juga : Antisipasi Jatuhnya Harga Cabe, Kementan Siapkan Sejumlah Jurus

“Tentunya bantuan ini diharapkan bisa menjadi stimulan dan sekaligus menjadi penyemangat bagi kelompok tani agar tetap semangat dalam menjaga pertanaman di lapangan,” kata dia.

Maman menambahkan, berbagai upaya antisipasi DPI bertujuan untuk memperkecil risiko serangan OPT dan DPI sehingga produksi hortikultura terjaga.

“Mulai dari kualitas, kuantitas, menguntungkan petani, menjamin kesehatan manusia serta mempertahankan kelestarian lingkungan hidup,” pungkasnya.

Data Early Warning System (EWS) Hortikultura

Baca juga : Angkasa Pura II Dukung Implementasi Tes PCR bagi Pendatang Internasional di Bandara

Direktur Jenderal Hortikultura, Prihasto Setyanto menjelaskan, berdasarkan data EWS Ditjen Hortikultura produksi bawang merah nasional bulan Mei sampai dengan Agustus 2020 cukup aman, masih surplus. Bulan Mei, produksi 120.373 ton, kebutuhan 119.080 ton, surplus 1.293 ton. Bulan Juni, produksi 135.060 Ha, kebutuhan 112.688 ton, surplus 22.372 ton. Bulan Juli dan Agustus produksi juga aman.

Selanjutnya Dirjen Hortikultura menyampaikan, untuk menjaga pertanaman di lapangan dari serangan OPT dan dampak perubahan iklim, dukungan Dinas Pertanian yakni melalui petugas Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT). Sampai saat ini gangguan tersebut masih terkendali dengan baik. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.