Dark/Light Mode

Urus Corona

Menteri Minta Dimaklumi

Minggu, 17 Mei 2020 07:04 WIB
Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)
Muhadjir Effendy (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Membludaknya penumpang di Bandara Soekarno-Hatta beberapa waktu lalu sempet di-bully warganet. Atas hal tersebut, Menko PMK (Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) Muhadjir Effendy meminta rakyat memakluminya. 

Hal itu diucapkan Muhadjir usai sidak ke Terminal 2E dan Terminal 3 Ultimate Bandara Soetta, kemarin pagi. Dalam kunjungannya, Muhadjir didampingi Direktur Utama PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin dan Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Novie Riyanto. “Atas nama pemerintah, saya meminta maaf, tetapi mohon dimaklumi di hari pertama itu kurang kondusif karena memang belum terhitungkan,” ujar Muhadjir. 

Dia mengklaim, kondisi bandara Soetta saat ini sangat kondusif. Protokol ketat diberlakukan. Mulai dari pemeriksaan kelengkapan dokumen yang dipersyaratkan hingga pemeriksaan kesehatan secara rapid test dan polymerase chain reaction (PCR) bagi calon penumpang. “Hasil kunjungan saya sementara ini sudah terjadi perbaikan yang luar biasa dibanding hari pertama,” ungkap eks Mendikbud ini. 

Baca juga : Gegara Corona, 70 Warga Meksiko Tewas Minum Bir Oplosan

Meski demikian, Muhadjir mengakui masih ada aturan yang harus lebih diperketat, terutama di wilayah bandara. Dia menegaskan, penerbangan hanya diperbolehkan bagi calon penumpang yang memiliki tujuan-tujuan esensial dan mendesak. Selain itu, hanya ada delapan sektor yang diizinkan melakukan perjalanan selama PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar). “Bukan untuk mudik. Sekali lagi bukan untuk mudik. Mudik tetap dilarang. Karena itu saya minta diperketat persyaratannya,” tegas Muhadjir sembari menambahkan, pengetatan juga akan dilakukan terhadap penerbitan surat bebas Covid-19

Menanggapi hal itu, Dirut AP II, Muhammad Awaluddin memastikan pengetatan protokol telah dilakukan berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan No. 18/2020 tentang Pengendalian Transportasi dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Ia menyebutkan, penjualan tiket dibatasi dengan jumlah maksimal 50 persen dari kapasitas kursi setiap maskapai. 

Selain itu, penerbangan juga dibatasi hanya lima slot setiap 1 jam, termasuk pengaturan lalu lintasnya. Saat ini ada empat titik pengecekan (check point) yang disiapkan. Mulai dari verifikasi dokumen perjalanan, pemeriksaan dokumen kesehatan dan fisik dari calon penumpang, validasi dokumen secara keseluruhan untuk mendapatkan izin perjalanan yang akan menjadi basis perjalanan yaitu tiket. “Terakhir, check point di maskapai yaitu untuk penerbitan boarding pass sebagai dasar berangkat,” tuturnya. 

Baca juga : MPR Dorong Pemerintah Bantu UMKM

Ini bukan kali pertama Muhadjir meminta pemakluman. Hal itu juga pernah dimintanya saat ada masalah dalam penyaluran bansos kepada masyarakat terdampak Covid-19. Muhadjir mengaku masih ada beberapa penyaluran bantuan yang tidak tepat sasaran dari data penerima bansos yang sangat banyak. Ketidaktepatan sasaran ini diyakininya hanya sedikit. Namun demikian, proses verifikasi dan perbaikan data harus terus dilakukan sehingga penyaluran pada tahap berikutnya sudah dapat menggunakan data yang tepat usulan RT/RW. 

“Karena jumlah penerimanya banyak sekali. Sekarang ini total ada 54 juta kepala keluarga seluruh Indonesia yang menerima. Dari 54 juta kepala keluarga, pasti ada 1 atau 2 keluarga yang tidak tepat sasaran. Itu mohon dimaklumi,” tuturnya usai melakukan peninjauan penyaluran bansos di RW 08 dan RW 05, Desa Cikeas Udik, Kabupaten Bogor, Jumat (15/5). 

Pada 30 Maret lalu, masih dengan masalah yang sama; bansos, Muhadjir juga meminta masyarakat maklum. “Kami mohon kesabarannya kepada masyarakat, kalau di lapangan masih ada kendala-kendala, masih ada masalahmasalah, mohon dimaklumi. Bahwa kita telah berusaha keras,” ujar Muhadjir. Dia menyatakan, pemerintah berusaha agar bansos yang ada bisa segera sampai secepatnya kepada masyarakat yang berhak. [OKT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.