Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Mesin Penyimpan Buatan Balitbangtan Bikin Cabe Tahan 30 Hari
Rabu, 15 Juli 2020 23:15 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Teknologi terbaru CAS Mini otomatis, sebuah mesin penyimpan cabe berkapasitas 2-3 ton besutan Balitbangtan, mampu menekan tingkat kerusakan hanya 10% dengan umur simpan 30 hari.
Cabe merupakan salah satu komoditas penyebab inflasi nasional, terlebih di masa pandemi Covid-19 karena kontrol yang tidak terus menerus sehingga memperburuk kondisi cabe. Rantai pemasaran yang cukup panjang sedikitnya melibatkan lima stakeholder, mulai dari petani hingga ke tangan konsumen menjadikan tingginya risiko kerusakan cabe.
Diperlukan sistem penyimpanan skala kecil hingga skala menengah yang bisa digunakan oleh petani sebelum produk cabe mereka diangkut ke pasar induk. Menjawab persoalan klasik tersebut, sejak tahun 2017, Balai Besar Litbang Pascapanen (BB Pascapanen), Badan Litbang pertanian, telah mengembangkan teknologi proses penyimpanan berbiaya operasional rendah di tingkat primer (petani).
Menurut Kepala BB Pascapanen, Dr. Prayudi Syamsuri, mesin penyimpan yang diberi nama sistem CAS atau Controlled Atmosphere Storage karya peneliti BB Pascapanen tersebut bisa menyimpan cabe 2 - 3 ton dengan umur simpan 3 - 4 minggu. Selain kapasitas menengah, pihaknya juga menyediakan sistem CAS-Mini berkapasitas 20 kg.
Baca juga : Gobel Apresiasi Kementan Kembangkan Industri Tanaman Herbal
“Mesin ini mengontrol suhu di dalam kabin penyimpanan pada suhu 7 derajat Celsius sehingga mampu memperlambat proses pembusukan,” bebernya.
Generasi pertama mesin penyimpan tersebut, kata Prayudi, masih menggunakan aliran gas manual yang diatur setiap hari dengan kapasitas 20 kg. Hasilnya, umur simpan cabe keriting bisa tahan 4 - 5 minggu dengan kerusakan cukup minimal. Selain pengaturan suhu, unsur-unsur penting dikontrol dalam mesin tersebut, seperti kadar oksigen dan karbon dioksida di dalam mesin CAS.
Sayangnya, lanjut Prayudi, selain kapasitasnya yang kecil, pengaturan gasnya masih manual dan tingkat pemakaiannya masih boros. Tahun berikutnya BB Pascapanen pun mengembangkan teknologi mesin penyimpan dengan sistem CAS otomatis. Selain pengaturan gas otomatis, menggunakan aliran gas tabung, kapasitasnya pun sudah meningkat hingga 40 kg dan dikombinasikan dengan teknologi MAS (Modified Atmosphere Storage).
“Pengaturan gas, monitoring karbon dioksida dan oksigen pada CAS otomatis dilakukan oleh sistem. Konsumsi gas pun lebih irit dan tingkat presisi karbon dioksida dan oksigen termonitor pun sudah jauh lebih baik dari generasi sebelumnya,” terang Prayudi.
Baca juga : Kemajuan Penelitian Vaksin Bikin Rupiah Kinclong Pagi Ini
Kepala Balitbangtan, Dr. Fadjry Djufry mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan mesin penyimpan generasi ketiga yang berkapasitas 2-3 ton. Sehingga bisa menampung cabe petani namun pengumpul sekaligus di sentra produksi
Mesin penyimpan generasi ketiga ini dinamain CAS midi system. Mesin penyimpan generasi ketiga ini, selain kapasitasnya lebih besar, juga tidak lagi menggunakan gas tabung atau elpiji (liquefied petroleum gas), namun menggunakan gas generator sehingga biayanya lebih hemat.
“Dari hasil uji komisioning yang telah kita lakukan, cabe keriting yang diaplikasikan dengan teknologi CAS dapat bertahan selama 30 hari dengan tingkat kerusakan dibawah 10 persen,” kata Fadjry.
Lebih lanjut Fadjry mengatakan, mesin penyimpan CAS midi system diharapkan bisa memenuhi kebutuhan penyimpanan di tingkat sentra produksi saat harga cabe jatuh. Selain itu juga dapat menjadi penyangga stok saat pasokan cabe bergejolak.
Baca juga : Bank Mandiri Targetkan Bikin 6 Kantor Cabang Edukatif Tahun ini
“Kementan siap menyediakan mesin penyimpan dalam jumlah memadai di tingkat sentra produksi cabe (STD)”, Pungkasnya. [KAL]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya