Dark/Light Mode

Kurang Gizi Pada Balita Rentan Infeksi, Ini Penjelasan Ahli

Selasa, 23 Juni 2020 16:17 WIB
Pakar gizi medik Saptawati Bardosono (kanan) bersama MC Meisya Siregar dalam diskusi virtual bersama Nestle Dancow/Foto: Merry Apriyani
Pakar gizi medik Saptawati Bardosono (kanan) bersama MC Meisya Siregar dalam diskusi virtual bersama Nestle Dancow/Foto: Merry Apriyani

RM.id  Rakyat Merdeka - Usia balita atau pra-sekolah adalah masa penting anak. Pasalnya, periode ini merupakan proses perkembangan otak, psikososial dan psikomotor. Maka dibutuhkan nutrisi cukup, stimulasi tepat hingga kasih sayang orang tua.

Pakar gizi medik Saptawati Bardosono mengingatkan orang tua balitanya sudah cukup memperoleh nutrisi apa belum. Nah, untuk mengetahui itu bisa dilihat dari tinggi dan berat badan anak. Indikator kesehatan adalah yang paling penting.

“Apakah pertumbuhannya sesuai dengan umurnya? Maka tinggi badan juga perlu diukur untuk menghindari anak stunting,” jelas Saptawati dalam acara peluncuran virtual Dancow Nutritods, Senin (15/6).

Baca juga : Livestreaming Lazada Hadirkan Interaksi Langsung Penjual dan Konsumen

Selanjutnya, mengenai status gizi baik, lanjut dia, apakah asupan makan anak sudah lengkap jenisnya. Ada lauk pauk, protein dan sayur. Balita yang pertumbuhan dan perkembangannya baik juga dapat terlihat dari sikapnya yang aktif. Itu berarti kekebalan tubuhnya bagus sehingga terlindungi dari penyakit.

Menurutnya, pada anak usia 1-5 tahun rentan terkena penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA) dan diare. Pemberian asupan probiotik yakni bakteri baik Lactobacillus rhamnosus, dapat memberikan efek immunomodulatory atau membantu memperbaiki sistem kekebalan tubuh.

“Maka dari itu, para orang tua dapat memberikan asupan probiotik yang terdapat pada susu dan makanan tradisional yang kita konsumsi sehari-hari seperti tape, jenis-jenis keju, yoghurt dan lain-lain,” jelasnya.

Baca juga : KPK Dorong Pemda Banten Percepat Penyelesaian Aset Bermasalah

Sementara, Psikiater Anak Tjhin Wiguna mengatakan, para orang tua juga perlu mengetahui bagaimana peran otak terhadap tumbuh kembang anak di usia 1-5 tahun.

“Dalam memonitor pertumbuhan perlu diketahui terdapat 5 dimensi tumbuh kembang yaitu kesehatan, kognitif, motorik, bahasa dan sosio-emosional. Ini akan mengalami banyak perubahan dan perkembangan sebagai bekal dia dewasa. Dan merupakan brain food bagi perkembangan otak anak untuk capai tumbuh kembang yang optimal,” jelas Tjhin.

Psikolog Klinis Ratih Ibrahim menambahkan, di masa Toddler, anak mulai belajar untuk mandiri, dimulai dengan belajar melakukan hal-hal yang sederhana sendiri. Memasuki usia pra-sekolah anak mulai belajar untuk memiliki rasa tanggung jawab dan memiliki ambisi, dorongan untuk mempunyai prestasi.

Baca juga : Pegadaian Jalin Kerjasama Dengan BSSN Untuk Pengamanan Siber

“Serangkaian program Nutritods, yang disusun dengan berbagai para ahli, didedikasikan khusus untuk menunjang kebutuhan tumbuh kembang optimal anak usia Toddler dan Prasekolah. Nutritods 101 Monitor dan DANCOW Edu-Play Land dipersembahkan untuk mendukung Si Buah Hati untuk terus bereksplorasi,” ucap Vice President Category Marketing Manager Nestle Dancow Pritha. [MER]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.