Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Indeks PMI Manufaktur Naik, Menperin Happy

Selasa, 4 Agustus 2020 18:00 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, lagi happy. Pasalnya, Purchasing Manager's Index (PMI) Indonesia Juli 2020 naik ke level 46,9. Ini memperlihatkan ekonomi kita mulai membaik.

Sebelum corona indeks PMI menembus level 51,9. Namun, kemudian menurun. Indeks PMI mulai naik lagi dari Juni ke level 39,1.

Agus mengatakan, memang tidak mudah mengembalikan PMI ke level 51,9. Untuk kembali ke level itu perlu kerja keras.

Angka PMI Juli 2020 merupakan level tertinggi sejak Februari lalu, yang membuktikan bahwa operasional sektor industri di dalam negeri perlahan mulai pulih.

"Tentu ini menjadi pekerjaan rumah bagi kita agar supaya bisa kembali ke 51,9, walaupun memang kita tidak bisa pungkiri bahwa semua itu tergantung banyak hal," kata Agus pada webinar bertajuk 'Relocating Investment to Indonesia in the Time of Covid-19" di Jakarta, Selasa, (4/8).

Baca juga : Semester I, Investasi Manufaktur Naik 23,9 Persen

Menurut dia, yang harus dilakukan saat ini adalah bagaimana menyehatkan sisi permintaan pasar, sehingga penyerapan terhadap produk-produk industri manufaktur di Indonesia bisa terjadi.

Politisi Golkar ini optimistis, PMI Manufaktur akan terkatrol kembali ke level 50 seperti yang dicapai pada Februari di 51,9. “Paling tidak, angka-angka yang ada sudah bisa menjadi indikator bahwa perekonomian kita mulai bangkit kembali,” tuturnya.

Bukti lain bahwa ekonomi Indonesia mulai membaik adalah pertumbuhan investasi di sektor industri. Pada semester I-2020, investasi yang mengalami kenaikan sebesar 24 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, dari Rp 104,6 triliun menjadi Rp 129,6 triliun.

Bahkan, pada periode Januari-Juni 2020, industri pengolahan nonmigas masih konsisten menjadi sektor yang memberikan kontribusi paling besar terhadap capaian nilai ekspor nasional.

Total nilai pengapalan produk sektor manufaktur mampu menembus hingga 60,76 miliar dolar AS atau menyumbang 79,52 persen dari keseluruhan angka ekspor nasional yang mencapai 76,41 miliar dolar AS.

Baca juga : PMI Manufaktur Naik, Menperin: Industri Nasional Mulai Pulih

Menurut Agus, catatan gemilang yang diraih oleh sektor industri tersebut merupakan perkembangan positif terhadap upaya mempercepat pertumbuhan ekonomi nasional. Di samping itu dapat memberikan kepercayaan terhadap para investor bahwa iklim usaha di Indonesia tetap kondusif.

“Oleh karena itu, pemerintah telah menggulirkan stimulus atau insentif bagi perlindungan sektor industri di dalam negeri untuk menghadapi situasi pandemi saat ini,” ujarnya. 

Adapun beberapa insentif yang telah diusulkan oleh Kemenperin, antara lain penurunan harga gas dan fasilitas keringanan biaya listrik bagi sektor industri.

Usulan tersebut dilakukan sebagai upaya membantu sektor industri agar tetap survive atau dapat beroperasional secara lebih efisien.

Namun demikian, perusahaan harus dapat menjalankan komitmen adaptasi dengan kebiasaan baru dalam melakukan operasional pabrik, seperti penerapan protokol kesehatan di lingkungan kerja.

Baca juga : Pandemi, Masa Seleksi Menteri

 Agus menambahkan, penerapan protokol kesehatan tetap harus menjadi hal yang diutamakan oleh sektor industri dalam beraktivitas selama di masa pandemi Covid-19. Kepatuhan terhadap protokol kesehatan merupakan langkah pencegahan agar sektor industri manufaktur terhindar dari klaster Covid-19.

“Kami mendukung penuh sektor industri dalam berkreasi dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional. Pelaku industri harus mampu menangkap peluang yang muncul dalam pandemi dengan tetap mematuhi protokol kesehatan,” jelasnya. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.