Dark/Light Mode

Inggris Nggak Punya UU Mengatur Perdana Menteri Pengganti

Senin, 6 April 2020 11:37 WIB
ExCeL London, Perusahaan Pameran Nasional Abu Dhabi (Adnec), tidak memungut bayaran kepada NHS Nightingale London yang menggunakan kawasan mereka untuk memberi pelayanan untuk masyarakat dalam mencegah virus Covid-19. (Foto Reuters)
ExCeL London, Perusahaan Pameran Nasional Abu Dhabi (Adnec), tidak memungut bayaran kepada NHS Nightingale London yang menggunakan kawasan mereka untuk memberi pelayanan untuk masyarakat dalam mencegah virus Covid-19. (Foto Reuters)

RM.id  Rakyat Merdeka - Inggris ternyata tidak punya undang-undang yang mengatur pendelegasian kepemimpinan jika perdana menteri berhalangan, sakit atau mati di saat memimpin negara.

Contohnya seperti sekarang, Perdana Menteri Boris Johnson tengah dirawat di rumah sakit karena suhu tubuh yang tak kunjung turun setelah 10 hari sebelumnya dinyatakan positif Covid-19.

Sebelumnya Johnson masih bisa menjalankan tugasnya lewat sambungan video. Namun, jika harus dirawat intensif seperti sekarang, siapa yang harus maju menggantikan tugas Johnson?

Baca juga : Dukung Upaya Lawan Corona, Pertamina EP Cepu Salurkan Bantuan Pencegahan Covid-19

"Kita belum pernah mengalami situasi seperti ini. Makanya kita tidak ada persiapan jika hal ini terjadi," ujar Profesor ilmu politik Institute for Government Catherine Haddon kepada Reuters.

Namun, kantor PM Inggris mengabarkan kalau Menteri Luar Negeri Dominic Raab yang diminta menggantikan Johnson jika memang diperlukan.

Kantor Perdana Menteri Inggris menyebut, perdana menteri bisa menunjuk menterinya yang mana saja untuk menjadi pengganti sementara. "Kali ini, setelah perdana menteri kepemimpinan bisa diserahkan kepada menteri luar negeri," pernyataannya.

Baca juga : Berdayakan UMKM, Pertamina Bantu Petugas SPBU

Dulu, di era PM Winston Churchill pada tahun 50an, ia pernah menyembunyikan fakta bahwa dia tengah kena stroke. Bahkan Churchill muncul di parlemen dua bulan setelah kena serangan stroke.

Di tahun 2000an, Tony Blair mendelegasikan tugasnya sebagai PM kepada wakilnya, John Prescott. Saat itu, Blair menderita serangan jantung.

Untuk kasus PM Johnson, sejauh kondisinya masih memungkinkan, dia masih bisa melakukan sambungan video dengan menteri-menterinya. Namun, jika dia berhalangan, Menlu Raab menjadi pengganti sementara. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.