Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kementan Pastikan Perunggasan Nasional Masih Stabil

Kamis, 6 Agustus 2020 10:29 WIB
Hewan unggas/ Ist
Hewan unggas/ Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) menyatakan perunggasan nasional masih dalam batas stabil. Hal ini hasil dari upaya stabilisasi perunggasan yang mengimbau perusahaan melakukan penyerapan Livebird di tingkat peternak UMKM.

Berdasarkan data Setting Hatching Record (SHR) tanggal periode setting telur HE yang dihimpun dari laporan 47 perusahaan pembibit, maka dapat diestimasi produksi daging ayam ras bulan Juli dan Agustus 2020. Produksi livebird bulan Juli berdasarkan SHR sebanyak 174.917.479 ekor atau setara daging ayam sebanyak 205.178 ton.

Sementara, kebutuhan daging ayam ras dari Maret sampai Oktober 2020 diprediksi Badan Pusat Statistik (BPS) mengalami penurunan 43,2 persen akibat dampak pandemi Covid-19. Menurut BPS setelah menghitung akibat dari penurunan konsumsi, kebutuhan daging ayam bulan Juli 2020 sebanyak 162.465 ton atau setara livebird sebanyak 138.503.836 ekor.

"Namun, livebird masih surplus di bulan Juli sebanyak 36.413.642 ekor atau setara daging ayam sebanyak 42.713 ton (26,29%). Jadi bisa dikatakan masih stabil," ujar Direktur Jenderal PKH I Ketut Diarmita.

Sedangkan, produksi daging ayam bulan Juli 2020 dari integrator adalah sebesar 42,72 persen atau sebanyak 87.652 ton dan produksi dari peternak eksternal (mandiri) sebesar 57,28 persen atau sebanyak 117.527 ton.

Baca juga : Kementan Berupaya Wujudkan Satu Data Peternakan dan Kesehatan Hewan

Kontribusi produksi daging ayam dari peternak eksternal (mandiri) terhadap kebutuhan daging ayam ras nasional bulan Juli adalah sebesar 72,34 persen atau sebanyak 117.527 ton daging ayam.

Data setting telur HE selama bulan Juni 2020 tercatat sebanyak 272.070.577 butir dan menghasilkan DOC FS pada bulan Juli 2020 sebanyak 212.269.464 ekor.

Produksi DOC FS bulan Juli berpotensi menghasilkan livebird pada bulan Agustus 2020 sebanyak 199.533.296 ekor atau setara dengan daging sebanyak 234.053 ton. Sementara kebutuhan daging ayam sebanyak 161.475 ton.

"Nah supply demand bulan Agustus 2020 ini juga masih bisa terjaga. Ada potensi surplus daging ayam sebanyak 72.578 ton (44,94%)," ungkap Ketut.

Adapun Kementan terus mengupayakan keseimbangan supply dan demand ayam ras. Misalnya dengan cara mengoptimalkan data SHR (Setting Hatching Record) sebagai acuan data supply ayam ras berdasarkan estimasi permintaan DOC dari peternak.

Baca juga : OJK Pastikan Kondisi Bank Nasional Sehat

Selain itu, penundaan setting telur HE sampai 2 minggu dan afkir dini Parent Stock juga bisa dilakukan untuk mengendalikan laju produksi FS.

Lebih lanjut, dalam rangka memenuhi kepentingan peternak UMKM perlu  mentautkannya dengan perusahaan terintegrasi untuk mendapatkan jaminan supply DOC, pakan dan akses pasar sesuai dengan harga acuan Permendag No. 7/2020. 

Menyusun rancang bangun pola kerjasama (partnership) untuk mentautkan kepentingan peternak UMKM melalui asosiasi perunggasan dengan perusahaan terintegrasi. Penyerapan livebird (LB) dari peternak UMKM oleh mitra perusahaan perunggasan pada saat harga livebird di bawah HPP dan harga acuan Permendag No 7/2020.

Lalu, penyerapan livebird (LB) oleh industri olahan, akan dikoordinasikan oleh Kemenko Perekonomian dan Kementerian Perindustrian.

Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Ditjen PKH Kementan, Sugiono menjelaskan ada beberapa langkah untuk stabilisasi perunggasan nasional. Langkah ini akan terbagi menjadi tiga tahapan yaitu jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang.

Baca juga : Konvensi Nasional Partai Republik Tak Akan Diliput Media

"Dalam program jangka pendek, kami akan mengoptimalkan data setting hatching record (SHR) sebagai acuan data supply dan demand FS aktual setiap minggu dan mitigasi resiko terhadap ketidakseimbangan supply demand," ungkap Sugiono.

Sementara, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menegaskan, saat ini pemerintah terus berkomitmen untuk membenahi sektor perunggasan nasional demi meningkatkan kesejahteraan peternak rakyat. 

"Kami upayakan stabilitas perunggasan nasional ini utamanya untuk kesejahteraan peternak. Pemerintah juga akan mendengarkan usulan berbagai pihak," tuturnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.