Dark/Light Mode

Kepala Perpusnas: Generasi Milenial Perlu Pahami Literasi Digital

Kamis, 30 Juli 2020 22:06 WIB
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando. (Foto: Dok. Perpusnas)
Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando. (Foto: Dok. Perpusnas)

RM.id  Rakyat Merdeka - Paradigma perpustakaan saat ini tidak lagi bicara tentang deretan buku-buku yang ada di rak. Perpustakaan sudah bergeser menyesuaikan dari waktu ke waktu. Di abad ke-18, perpustakaan bicara tentang management collection, abad ke-19 perpustakaan bicara tentang management knowledge, sedangkan di abad ke-20 seiring dengan canggihnya teknologi perpusataan bicara tentang transfer knowledge.

Demikian disampaikan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) Muhammad Syarif Bando dalam Diklat Pemberdayaan Pemuda Bidang Digital, Rabu (29/7). Acara mengambil tema “Memperkaya Literasi Digital Sebagai Bekal Pemuda dalam Berkarya dan Berprestasi”.

Baca juga : Relawan Mesir Masak Nasi Cinta Untuk Pasien Covid-19

“Oleh karena itu, tantangan untuk Perpustakaan Nasional dan perpustakaan lain di Indonesia saat ini adalah bersaing dengan Google atau Amazon atau apa saja, untuk bisa sampai kepada masyarakat. Sehingga saat ini kuncinya saat ini perpustakaan menjangkau masyarakat dan semua dalam bentuk digital,” terangnya.

Namun, lanjutnya, hal tersebut juga belum cukup. Mengingat saat ini masyarakat berada pada ledakan informasi. Ini pentingnya belajar tentang ilmu perpustakaan untuk memilah dan memilih informasi, mana yang bisa dikembangkan dan dijelajahi terus menerus dan mana informasi yang tidak dibutuhkan masyarakat.

Baca juga : Jadi Perusahaan Terbaik di Bidang CSR, Pertamina Sabet 5 Penghargaan

Syarif menjelaskan, bicara mengenai literasi digital untuk menerima manfaat, yakni bagaimana semua elemen bangsa seperti Kemenpora, Perpustakaan Nasional dan kementerian-kementerian lainnya memperbanyak konten positif yang menjadi tutorial bagi anak muda yang bisa diakses melalui fasilitas gawai.

“Seperti halnya Perpustakaan Nasional yang memiliki satu aplikasi yakni iPusnas, yang setiap orang bisa berselancar dan kami siapkan ratusan bahkan jutaan buku yang bisa dibaca full text mulai dari buku hiburan, fiksi, novel, ilmu pengetahuan sampai kepada ilmu-ilmu terapan,” jelasnya.

Baca juga : KPK dan Kejati Riau Koordinasi Penertiban dan Pemulihan Aset Daerah

Syarif mengingatkan, ke depan, kita akan berhadapan pada persoalan kepemudaan yang tidak memiliki keterampilan untuk menciptakan lapangan kerja atau menjadi bagian dari industrialisasi. “Penting saat ini dipahami bahwa modal utama generasi milenial dengan selalu belajar dan berusaha untuk memiliki kemampuan digital dan selalu meningkatkan indeks literasi untuk membekali diri dalam persiapan menyongsong masa depan dalam kompetisi global,” pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.