Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Supaya Nggak Jangan Jadi Racun dan Membahayakan

Penemuan Obat Butuh Proses Panjang, Banyak Prosedurnya

Kamis, 6 Agustus 2020 22:47 WIB
Supaya Nggak Jangan Jadi Racun dan Membahayakan Penemuan Obat Butuh Proses Panjang, Banyak Prosedurnya

RM.id  Rakyat Merdeka - Proses penemuan obat, terutama obat untuk penanganan Covid-19, membutuhkan proses yang panjang. Banyak prosedur yang harus dilaksanakan.

Hal ini ditegaskan Ketua Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 Kementerian Riset dan Teknologi/Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Prof. Ali Gufron Mukti, M.Sc., Ph.D.

"Untuk menemukan sebuah obat, diperlukan proses yang sangat panjang. Karena menyangkut keamanan hidup masyarakat. Obat yang salah, bisa menjadi racun dan berbahaya," ujar Ali dalam dialog di Media Center Satuan Tugas Penanganan Covid-19, Jakarta, Kamis (6/8).

Baca juga : Rakyat Bertanya-tanya Banjir Kapan Tuntasnya

Proses menemukan obat juga diawali dengan penelitian yang memiliki berbagai tahapan, agar aman untuk diimplikasikan kepada masyarakat.

Menurutnya, proses pertama dalam melakukan suatu penelitian adalah presentasi kepada kolega. Agar hasil penelitian bisa didiskusikan bersama mengenai kelayakannya.

“Karena itu, biasanya orang yang melakukan penelitian sebelumnya membuat proposal terlebih dahulu. Selanjutnya, proposal tersebut harus lulus dalam uji etika kelayakan yang diuji oleh Komite Etik. Jadi, nggak bisa langsung mengklaim menemukan obat. Harus ada prosedur yang dijalankan,” jelas Ali.

Baca juga : Irjen Nana Jadi Kapolda Metro Jaya, Pengamat: Isu Geng Solo Tak Usah Diladeni

Pemerintah terbuka dan mengapresiasi siapa saja yang ingin ikut berpartisipasi dalam penemuan obat Covid-19 di Indonesia. Pemerintah akan memfasilitasi serta mendukung segala penelitian dalam penemuan obat Covid-19, asal sesuai dengan koridor dan etika yang ada.

Selain itu, usaha memutus penyebaran Covid-19 juga dilakukan dengan berbagai inovasi yang telah banyak tercipta. Peneliti dan dosen di Indonesia saat ini telah menghasilkan lebih dari 60 inovasi.

“Berbagai inovasi selama 4 bulan terakhir telah dihasilkan. Seperti robot perawat, rapid test kit dan lain sebagainya. Bahkan PCR yang biasanya kita impor, sekarang tidak. Peneliti Indonesia telah membuatnya. Ada juga mobile laboratory,  laboratorium yang bisa menghampiri masyarakat. Itu juga inovasi yang dibuat oleh anak bangsa. Terakhir, ada ventilator canggih yang dibuat oleh UGM. Yang kalau kita impor itu bisa miliaran, tapi ini hanya 450 juta," tutupnya. [HES]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.