Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pesantren dan Madrasah Boleh Gelar Pembelajaran Tatap Muka, Asal Penuhi 4 Syarat Ini

Sabtu, 8 Agustus 2020 14:39 WIB
Ilustrasi madrasah. (Foto: Kemenag)
Ilustrasi madrasah. (Foto: Kemenag)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Agama, Fachrul Razi mengatakan, madrasah dan pesantren boleh melakukan pembelajaran tatap muka lagi. Namun, dengan syarat tetap memperhatikan protokol kesehatan.

Hal ini disampaikan Menag dalam webinar Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19 yang disiarkan pada kanal Youtube Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Jumat (7/8).

“Tentu dengan memperhatikan protokol kesehatan, agar semuanya tetap aman,” kata Menag.

Baca juga : Terawan Berusaha Cari Obat Selamat

Menurut Menag, hal ini diputuskan berdasarkan kesepakatan yang telah dibuatnya bersama dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dan Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

Namun, kata dia, ada empat hal yang menjadi persyaratan madrasah atau pun pesantren melakukan pembelajaran tatap muka. Pertama,, lingkungan madrasah atau pesantren aman Covid-19. Kedua, guru, ustadz, atau pengajar lainnya aman Covid-19. Ketiga, murid atau santrinya aman Covid19. “Keempat, pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat,” ujarnya.

Menag mengatakan, saat ini hampir seluruh pesantren di Indonesia telah melakukan kegiatan pembelajaran tatap muka. Dengan melakukan empat hal di atas, Menag menyampaikan bahwa kondisi pesantren hingga saat ini aman dari penyebaran Covid-19.

Baca juga : 13 Juli Madrasah Mulai Belajar, Daring Atau Tatap Muka, Tergantung Kebijakan Pemda

“Alhamdulillah sejauh ini boleh dikatakan yang kita tahu, hanya ada tiga pesantren (ada kasus Covid-19). Jadi kalau dihitung presentasenya hanya 0,0000 sekian persen,” imbuh Menag.

Menag menyampaikan, pembukaan madrasah tentunya memiliki tantangan yang lebih besar dibandingkan pesantren. “Kalau pesantren, ustadz dan santrinya masuk, sudah tidak keluar lagi. Masuknya sehat, di dalam suasana sehat, kemudian enggak boleh keluar lagi, protokol kesehatan diterapkan, Alhamdulillah semua sehat,” kata Menag.

“Sementara kalau di madrasah kan siswanya datang, kemudian kembali lagi ke rumah. Kita tidak tahu dia mampir ke mana dulu,” lanjutnya.

Baca juga : AS Ingatkan Warganya di China Agar Ekstra Waspada

Untuk itu, Menag mengajak, masyarakat khususnya orang tua siswa untuk ikut memantau pergerakan siswa bilamana madrasah mulai melakukan pembelajaran tatap muka. “Ingatkan anaknya agar langsung pulang ke rumah,” pesan Menag. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.