Dark/Light Mode

Di Depan Pengusaha KADIN

Erick Thohir: Kesehatan Pulih, Ekonomi Bangkit

Selasa, 11 Agustus 2020 00:08 WIB
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)/Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir (Foto: Dok BUMN)
Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN)/Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir (Foto: Dok BUMN)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Pelaksana Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) yang juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir mengatakan, pemerintah berupaya keras melewati badai pandemi dengan menangani sisi kesehatan dan perekonomian secara bersamaan.

"Yang kami tanamkan sekarang adalah, kesehatan pulih, ekonomi bangkit," ujar Erick saat berdiskusi di kantor Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin), Jakarta, Senin (10/8). Erick menyebut, KPCPEN memiliki tiga fokus utama. Meliputi program Indonesia Sehat, Indonesia Bekerja, dan Indonesia Tumbuh.

Program Indonesia Sehat meliputi sejumlah hal. Mulai dari sosialisasi perubahan perilaku secara luas melibatkan seluruh stakeholders dan komunitas masyarakat; akselerasi test PCR, lacak dan karantina secara nasional; terapi penyembuhan berkelanjutan; mengubah zona merah menjadi kuning dan hijau dengan prioritas 8 provinsi.

Lalu, mempersiapkan masyarakat dan pilkada aman covid, untuk daerah yang akan ikut pilkada 2020; merencanakan dengan matang program kerja sama pembuatan dan pendistribusian imunisasi vaksin dan obat-obatan pembentuk anti bodi dan daya tahan tubuh dalam 1 tahun ke depan.

Baca juga : Tingkatkan Pelayanan, KAI Percantik Stasiun Pondok Ranji

Kemudian, pemanfaatan satu data untuk Penanganan Covid-19 dan Kesehatan; memaksimalkan peran layanan kesehatan primer pengkhususan rumah sakit untuk pelayanan Covid-19 di setiap daerah; pelayanan berkualitas dan terjangkau dengan pendekatan keluarga; pengendalian penyakit tidak menular terintegrasi; percepatan kemandirian alat kesehatan dan obat dalam negeri; hingga transformasi sistem kesehatan dan BPJS berkualitas.

Sementara program Indonesia Bekerja meliputi Bantuan UMKM Produktif; bantuan kredit dan subsidi bunga UMKM; subsidi gaji melalui BPJSTK; penyaluran bantuan pra kerja; bantuan sosial tambahan; subsidi listrik untuk kelompok berpenghasilan rendah dan relaksasi abodemen listrik; penyaluran kredit untuk usaha informal.

Selain itu, termasuk program padat karya pangan oleh Kementerian Pertanian, Perikanan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan Program padat karya pedesaan dalam rangka peningkatan produktivitas pangan; hingga program irigasi, embung, jalan, pertanian, pembangunan desa; juga program Percepatan Penyerapan Tenaga Kerja.

"Dalam Indonesia Bekerja, ada bantuan UMKM produktif. Mudah-mudahan satu-dua minggu ini diumumkan 12 juta mikro retail akan dibantu Rp 2,4 juta. Total kurang lebih Rp 28,8 triliun," ungkap Erick.

Baca juga : Andika Dapat Panggung Covid

Kemudian, ada juga bantuan kredit dan subsidi bunga UMKM yang sebenarnya sudah berjalan, namun akan kembali dievaluasi. Jokowi, sambungnya, juga mendorong peningkatan program padat karya. Presiden memutuskan beberapa program strategi nasional yang ada di sejumlah kementerian menjadi padat karya.

Pemerintah, lanjut Erick, juga memiliki sejumlah strategi dalam mendorong pertumbuhan dengan meningkatkan perdagangan dari sektor maritim. "Ada dua negara yang pertumbuhan ekonomi dan kelas menengahnya terus naik. Yaitu Kuwait dan India. Kita suplai apa yang jadi kebutuhan, jangan ke Eropa terus," dia mengingatkan.

Erick juga mendorong pengusaha lokal untuk mengisi ruang investasi yang disiapkan pemerintah. Pemerintah telah menyediakan kawasan industri Batang dan Subang, yang dapat diisi para investor lokal dan asing.

Sedangkan program Indonesia Tumbuh, terdiri atas mendorong ekonomi maritim melalui pengembangan industri perikanan dengan menempatkan nelayan sebagai pilar utama. Yakni akselerasi ekonomi sumber daya alam; peningkatan penerimaan melalui cukai rokok, plastik, BBM, kendaraan; dan transformasi penerimaan perpajakan.

Baca juga : Mahfud Tak Akan `Cuci Tangan`

"Kita sebagai pelaksana ingin memastikan, kita melakukan percepatan, dukungan. Juga tentunya mensinkronisasi program yang tidak hanya di komite. Tapi di seluruh kementerian," tambahnya.

Terlepas dari stimulus sebesar Rp695 triliun yang sudah diberikan, kata Erick, kementerian, lembaga dan pemerintah daerah memiliki mata anggaran yang jika tidak produktif dan efektif, bisa direlokasi untuk penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi. Dia menyebutkan keterlibatan kejaksaan, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), hingga Polri guna mendorong percepatan penyerapan anggaran.

Selain itu, Erick juga meminta dukungan masyarakat untuk tetap mengedepankan protokol kesehatan. Karena bila kesehatan tidak pulih, ingatnya lagi, akan sulit ekonomi bisa bangkit. “Tanpa dukungan masyarakat, protokol kesehatan hanya digaungkan, tanpa dilaksanakan. Tidak akan berdampak,” pungkasnya. (DWI)

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.