Dark/Light Mode

Digandeng Erick

Andika Dapat Panggung Covid

Minggu, 9 Agustus 2020 05:41 WIB
AKRAB: Ketua Komite Penanganan Covid-19 yang juga Menteri BUMN Erick Thohir salam siku dengan Kepala
Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, di Jakarta, kemarin.
AKRAB: Ketua Komite Penanganan Covid-19 yang juga Menteri BUMN Erick Thohir salam siku dengan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Andika Perkasa, di Jakarta, kemarin.

RM.id  Rakyat Merdeka - Bintang KSAD Jenderal TNI Andika Perkasa makin bersinar. Sukses jinakkan corona di Sekolah Calon Perwira (Secapa) AD, Andika dapat panggung baru.

Dia digandeng Menteri BUMN Erick Thohir sebagai Wakil Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Nantinya, Andika bakal berduet bersama Erick serta sejumlah kementerian untuk menangani corona dan pemulihan ekonomi.

Penunjukan Andika merupakan keputusan langsung dari Presiden Joko Widodo. Erick yang juga menjabat Ketua Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional ini menjelaskan alasan ditunjuknya Andika.

Pertama, kehadiran TNI untuk memastikan masyarakat menerapkan protokol kesehatan. Ini merupakan tugas jangka pendek yang akan dilakukan personel korps baju loreng.

“Kedisiplinan, diharapkan mengamankan masyarakat. Bukan berarti melakukan kewenangan menghukum, tapi mendisiplinkan, adalah langkah utama yang harus kita lakukan,” kata Erick di Jakarta, kemarin.

Erick juga menyebut, TNI dipersiapkan untuk proses imunisasi vaksin Covid-19 tahun depan. Alasan ini yang membuat Andika dilibatkan dalam Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Baca juga : Akhir Tahun Ini, Erick Pastikan Bio Farma Mampu Produksi 250 Juta Vaksin Covid-19

Mengingat, ada sekitar 83 ribu kelurahan dan desa yang masyarakatnya harus diawasi. Sehingga tahun depan, kerja sama TNI dengan Kementerian Kesehatan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Palang Merah Indonesia (PMI), serta Polri bisa semakin padu dalam hal imunisasi.

Sebab, hanya vaksin yang digadang-gadang bisa menghentikan pandemi ini. Erick juga menyinggung soal perkembangan vaksin.

Kata dia, vaksin sudah bisa diproduksi tahun depan. Bio Farma selaku BUMN Farmasi yang akan memproduksi vaksin. Targetnya, Bio Farma akan produksi 250 juta vaksin per tahun.

Dengan melihat jumlah penduduk Indonesia, maka vaksin yang dibutuhkan sekitar 500 juta buah.

“Kalau 1 orang divaksin 2 kali, berarti lebih dari itu. Karena itu, kita harus memastikan imunisasi yang kita lakukan tahun depan harus bisa selesai, tuntas dalam waktu secepatnya. Tidak mungkin 2-3 tahun. Tapi secepat-cepatnya. Setahun bahkan kurang,” tukas Erick.

Apa tanggapan Andika? Lulusan Akademi Militer tahun 1987 itu tidak ingin besar pasak daripada tiang.

“Kita tunggu rapat pertama saya. Minimal kita sudah berjalan untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dengan memutus penularan juga, dan menggerakkan perekonomian,” katanya.

Baca juga : Jagoan Banteng Di Pilkada Tomohon Akan Ditetapkan Pekan Ini

Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud Md ikut berkomentar soal penunjukan Andika. Menurut Mahfud, penunjukan Andika mempertimbangkan hal teknis.

“Karena selama ini, penanganan Covid-19 tidak cukup hanya dilaksanakan oleh komite, tidak cukup dilaksanakan oleh gugus tugas,” katanya saat konferensi pers, kemarin.

Misalnya dalam pembagian bantuan sosial. Menurutnya, distribusi bansos dari pemerintah akan sulit dilaksanakan jika hanya mengandalkan birokrasi yang ada.

Parahnya lagi, penyelewengan dapat lebih mudah terjadi. Karena itu, sejak awal TNI dan Polri ikut dilibatkan.

“Oleh sebab itu, kita tidak mempersoalkan keterlibatan TNI dan Polri dalam masalah Covid ini. Karena serangan Covid ini sangat masif dan harus ditangani bersama dan ini sifatnya untuk kemanusiaan,” tegas eks Ketua Mahkamah Konstitusi ini.

Lagipula, sejak awal pandemi, Mahfud menyebut TNI sudah banyak bertindak. Pasukannya yang cepat dan luas, membuat mereka lebih responsif dalam menangani banyak hal yang tak dapat diselesaikan birokrasi biasa.

Termasuk penjemputan WNI dari luar negeri hingga pengambilan obat-obatan yang menggunakan armada TNI. Selain itu, kehadiran TNI di lapangan, dapat membantu lebih menertibkan masyarakat agar lebih patuh terhadap protokol kesehatan.

Baca juga : Awas Pendompleng Dana Covid!

“Kan agak berat kalau tidak ada Polri dan TNI yang mengamankan orang yang melanggar di jalan, tidak tertib mengadakan kerumunan, dan itu harus diberitahu, harus dibubarkan,” ucap Mahfud.

Pengamat militer dan intelijen, Susaningtyas Nefo Handayani Kertopati mendukung keputusan Jokowi. Kata dia, tak ada salahnya Presiden menunjuk Andika mendampingi Erick di Komite Pelaksana Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

Nuning-sapaannya menilai, dengan masuknya unsur TNI dalam komite akan memudahkan pemerintah menangani Covid-19 di seluruh penjuru Nusantara.

Sekaligus, pandemi ini untuk uji ketangkasan militer Indonesia. Dia berpendapat, pandemi corona ini bukan hanya serangan kesehatan saja. Virus Covid-19 merupakan ancaman nirmiliter.

Ancaman ini, berbeda dengan ancaman militer dan ancaman nonmiliter. Kini, ketiganya dikenal sebagai ancaman hybrida dan telah mengubah perspektif ancaman di masa yang akan datang. [MEN]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.