Dark/Light Mode

Semarakkan HUT Ke-75 RI, Petani Mangga Di Sumedang Pasang Perangkap Hama Merah Putih

Selasa, 18 Agustus 2020 13:00 WIB
Warga memanfaatkan botol berwarna merah putih untuk menangkap hama pada mangga/Ist
Warga memanfaatkan botol berwarna merah putih untuk menangkap hama pada mangga/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Petani Mangga Gedong di Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, tepatnya di Kecamatan Jatigede mempunyai cara unik menyemarakkan HUT Ke-75 RI.

Mereka memasang perangkap lalat buah beratraktan dari botol bekas air mineral yang dicat merah-putih. Pemasangannya dilakukan oleh beberapa kelompok tani dari Desa Kadu dan Lebaksiuh yakni Kelompok Tani Mekar Rahyu, Mitra Tani, Mekar Mandiri dan Saluyu II.

Pembuatan perangkap hama ini difasilitasi oleh BPTPH Provinsi Jawa Barat melalui Petugas SIMPOK lalat buah, POPT, Penyuluh serta UPTD Pertanian dan Ketahanan Pangan Kecamatan Jatigede, Kepala Desa Kadu dan Kepala Desa Lebaksiuh. Ini merupakan 'oleh-oleh' petani usai mengikuti Focus Group Disccusion Agribisnis Budi Daya Tanaman Mangga Gedong Gincu di Kabupaten Sumedang dua minggu lalu. 

Perangkap hama merah putih ini dipasang di sepanjang jalan utama Desa Kadu-Lebaksiuh. Jumlahnya kurang lebih 1.000 perangkap atau setara dengan luas 50 ha kawasan mangga. 

Baca juga : Larangan Nggak Lomba Dipatuhi, Tapi Warga Kok Ogah Pake Masker

Bisa dibayangkan bagaimana penampilan kebun mangga di kebun petani yang tergabung dalam Asosiasi Petani Mangga Sumedang itu. Bukan hanya tampak meriah, kegiatan itu juga membantu petani mengatasi masalah lalat buah tentunya.

Sebagai informasi, potensi mangga gedong di Kabupaten Sumedang terbilang sangat luas, mencapai 5.000 ha. Menurut Kepala Seksi Perlindungan Hortikultura UPTD BPTPH Provinsi Jawa Barat Wahid Sarifudin, pemasangan perangkap merah putih tersebut sekaligus menjadi ajang sosialisasi pengelolaan lalat buah berskala luas. Apalagi momennya pas yakni mendekati Hari Peringatan Ke-75 Kemerdekaan Indonesia.

"Petani sangat antusias. Mereka memang sudah merasakan manfaat dari pemasangan perangkap lalat buah. Semangat persatuan ini yang ingin kami tularkan ke petani lainnya,” ujar Wahid.

Pengelolaan Lalat Buah Mendukung Ekspor

Baca juga : Pidato HUT Ke-75 RI, Presiden PKS Singgung Pandemi Covid-19 Dan Demokrasi

Lalat buah adalah hama yang sangat mengganggu pada tanaman mangga. Masyarakat banyak mengeluh tentang kualitas buah mangga yang terserang hama ini. Selain itu, lalat buah merupakan salah satu penghambat ekspor mangga, terutama ke Jepang dan Australia.

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, produk hortikultura harus mampu bersaing di pasar internasional. Senada, Dirjen Hortikultura Prihasto Setyanto juga menyatakan pihaknya telah menyiapkan langkah strategis berupa Gerakan Mendorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura (Gedor Horti).

"Kami sangat serius mengawal program pengembangan hortikultura di daerah. Mangga termasuk target prioritas karena memang permintaan di dalam dan luar negeri sangat tinggi,” jelas Anton di Jakarta saat memperingati HUT Ke-75 RI, Senin (17/8).

Direktur Perlindungan Hortikultura Sri Wijayanti Yusuf menyambut baik upaya pemerintah daerah dan petani dalam menjaga kuantitas dan kualitas produksi mangga.

Baca juga : Meriahkan HUT RI Ke-75, Dubes China dan Jajarannya Nyanyi Lagu Bengawan Solo

“Kami juga menginisiasi program Area Wide-Integrated Pest Management (AW-IPM) sejak 2019 di beberapa komoditas buah, termasuk mangga. Strategi yang digunakan relatif murah, mudah diaplikasikan dan efektif," pungkas Yanti. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.