Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

2021, PUPR Fokuskan Anggaran Untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi

Jumat, 4 September 2020 10:10 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono  mengecek kondisi sawah dalam peningkatan ketahanan pangan di daerah.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengecek kondisi sawah dalam peningkatan ketahanan pangan di daerah.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan enam program prioritas untuk percepat Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di 2021. 

“Terdapat 6 program prioritas yang menjadi fokus di 2021, yaitu, peningkatan ketahanan pangan, pengembangan konektivitas, peningkatan kesehatan dan lingkungan masyarakat, peningkatan investasi dengan memberikan dukungan pada kawasan strategis nasional, penguatan jaring pengaman nasional lewat program Padat Karya Tunai (PKT) serta pembelian produk rakyat dan pengusaha lokal (UMKM), dan peningkatan ketahanan bencana dan perubahan iklim,” kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono  saat memberikan arahan pada pertemuan para pelaku Jasa Konstruksi Dalam Mendukung Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) secara daring, Kamis (3/9).

Basuki menyatakan, salah satu fokus program tahun 2021 adalah Padat Karya Tunai (PKT) sebagai  jaring pengaman sosial. 

Hal ini bertujuan untuk mendukung program pemulihan ekonomi nasional, utamanya lewat pembangunan infrastruktur yang melibatkan langsung masyarakat/warga setempat sebagai pelaku pembangunan, khususnya infrastruktur berskala kecil atau pekerjaan sederhana yang tidak membutuhkan teknologi. 

Baca juga : Panen Padi Di Lahan Program Percepatan Tanam Kementan

"Dari Pagu anggaran 2021 telah ditetapkan sebesar Rp 149,81 triliun, dialokasikan sebesar Rp 18,14 triliun untuk program PKT. Jumlah ini meningkat dari program PKT tahun 2020 yang dialokasikan sebesar Rp. 12,32 triliun," ujar Basuki.

Selain itu, Basuki mengatakan, untuk meningkatkan ketahanaan pangan dilakukan pengembangan food estate di Kalteng. 

Pertama, untuk tanaman padi dengan leading sektor Kementerian Pertanian yang berada di lahan aluvial seluas 165.000 hektare (ha), pada lahan Eks-Pengembangan Lahan Gambut (PLG). 

Kedua, untuk tanaman singkong dengan leading sektor Kementerian Pertahanan seluas 60.000 hektare. Sebagai tahap awal akan mulai dikerjakan peningkatan dan rehabilitasi irigasi seluas 32.000 hektare pada Oktober 2020 yang terdiri dari 30.000 hektare di kawasan dengan kondisi sawah dan irigasi baik, serta 2.000 hektare di Kecamatan Dadahup.

Baca juga : Ketua DPR Puan Maharani Jamin Ruang Partisipasi Rakyat Dalam Pembahasan RUU

“Untuk tanaman padi dimulai dengan perbaikan saluran irigasi dan perbaikan jalan masuk menuju kawasan food estate pada Oktober 2020. Sisanya, 133.000 hektare akan dilanjutkan nanti 2021, sehingga akhir tahun 2021 kawasan estate padi seluas 165.000 ditargetkan selesai dikerjakan seluruhnya dan bisa mulai tanam secara utuh pada 2021. Anggaran yang dikeluarkan sebesar Rp. 6,47 triliun,” terang Basuki.

Selain itu, lanjut Basuki, dilakukan kegiatan pengembangan irigasi baru seluas 25.000 ha antara lain Jambo Aye, Batang Asai, Slinga, Bintang Bano, Tingal, Karau, Amandit, dan  Rehabilitasi dan peningkatan irigasi 250.000 ha di  Kabupaten Kapuas & Pulang Pisau (Food Estate Kalteng), Cikunten, Manganti, Batang Ilung, Batanghari, termasuk irigasi tambak dan jaringan Irigasi Tanah (JIAT) dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 12,5 triliun,” tambah Menteri Basuki.

Basuki menambahkan, program prioritas lainnya adalah untuk mendukung pengembangan kawasan industri di  Batang dan Subang. 

Untuk kawasan industri Batang seluas 4.000 ha melalui penyediaan air baku, pembangunan Bendungan, drainase utama, pengaman pantai, pengembangan jaringan jalan dan akses, clearing and grubbing, pembangunan interchange toll, pembangunan IPAL dan jaringan utama,  pengolahan sampah, Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM), dan Rumah Susun Pekerja.

Baca juga : BI Tekankan Penting Digitalisasi UMKM untuk Ciptakan Pertumbuhan Baru

Sedangkan untuk kawasan industri Subang seluas 1.600 ha melalui penyediaan air baku yang didukung oleh pembangunan Bendungan Sadawarna, drainase utama, Pengembangan jaringan jalan (jalan Kawasan) dan jalan akses, Clearing and grubbing, pembangunan interchange toll, Pembangunan IPAL dan jaringan utamanya, pengolahan sampah, SPAM, dan Rumah Susun Pekerja. [NOV]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.