Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Tewaskan Tentara Tunisia, ISIS Akui Serangan Penikaman
Selasa, 8 September 2020 09:41 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kelompok bersenjata Negara Islam di Irak dan Syam/Suriah (ISIL/ISIS) pada Senin (8/9/2020) waktu setempat mengaku bertanggung jawab atas serangan penikaman di Tunisia sehari sebelumnya.
Pengakuan itu, dikutip kantor berita Al Jazeera dari Agence France-Presse (AFP) disampaikan melalui pernyataan di media propaganda “Amaq”, di jaringan media sosial (medsos). Akibat serangan itu, satu tentara Tunisia tewas. Sementara tiga anggota pasukan keamanan juga terluka saat berupaya melakukan penangkapan. Serangan terjadi di kawasan wisata di kota pesisir Sousse, dengan menikam tentara nasional Tunisia yang sedang melakukan patroli.
Tiga penyerang akhirnya tewas setelah terlibat baku tembak dengan petugas. "Foto-foto menunjukkan, salah satu penyerang mengenakan T-shirt dengan tulisan khas Daesh [ISIL]," kata Mokhtar Ben Nasr, mantan Kepala Komisi Kontra-Terorisme Nasional.
Baca juga : Asyik, Kenaikan Tarif Tol Cipularang dan Padaleunyi Ditunda
Sejak revolusi pada 2011, Tunisia dilanda serangkaian serangan yang menewaskan puluhan personel keamanan, warga sipil, dan turis asing.
Insiden penikaman Minggu lalu ini terjadi di dekat lokasi serangan paling mematikan pada 2015. Saat itu, 38 orang tewas dalam insiden penembakan di tepi pantai. Dari jumlah tersebut, kebanyakan merupakan turis asal Inggris.
Maret lalu, serangan bom bunuh diri juga menargetkan pasukan keamanan yang berjaga di Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) di Tunisia. Seorang polisi Tunisia tewas, sementara beberapa lainnya terluka.
Baca juga : Terkait Narkoba, Penyanyi Wanita Inisial RA Ditangkap Polisi
Anggota Pasukan Garda Nasional yang tewas pada kejadian Minggu lalu, Sami Mrabet (ayah dua anak berusia 38 tahun), dimakamkan pada Senin di kampung halamannya di Moknine, selatan Sousse, dihadiri lebih dari 1.000 pelayat. Sejumlah pejabat pemerintah juga hadir di pemakaman.
Dalam wawancara dengan stasiun radio swasta “Shems”, Juru bicara Garda Nasional Tunisia, Houcem Eddine Jebabli mengatakan, sejak hari Minggu, 43 orang telah diinterogasi dan tujuh lainnya ditangkap. Termasuk para keluarga pelaku penikaman.
Sementara Presiden Tunisia, Kais Saied yang datang ke lokasi serangan menyatakan, polisi sedang melakukan penyelidikan demi memastikan, apakah penikaman itu memang direncanakan oleh individu saja atau oleh organisasi.
Baca juga : KAMI Disibukkan Nama Dhani
Sedangkan Perdana Menteri Tunisia, Hichem Mechichi berjanji akan memberantas teroris secepat mungkin. Dia juga meminta warga Tunisia tidak takut terhadap aksi-aksi terorisme. [PYB]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya