Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Heboh Temuan Beras Bansos Mengandung Biji Plastik
Muhadjir: Usut Asal-Usulnya
Kamis, 24 September 2020 06:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Kabar temuan beras bantuan sosial (bansos) mengandung biji plastik di Cianjur, Jawa Barat, bikin heboh.
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masalah tersebut diusut sampai tuntas.
Muhadjir prihatin mendengar kabar temuan adanya beras bansos mengandung biji plastik di Cianjur, Jawa Barat. Kasus ini semestinya tidak boleh terjadi. Apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang berharap mendapatkan bantuan.
Baca juga : Pak Muhadjir Kok Gitu Sih Ngomongnya
Masyarakat harus dilindungi dan mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah. Menindaklanjuti laporan itu, Muhadjir langsung memerintahkan anak buahnya mengecek kebenaran kasus tersebut.
Jika benar ditemukan hal itu, dia berjanji akan menjatuhkan sanksi tegas bagi pihak yang sengaja menyebarkan beras bercampur plastik tersebut.
Dia juga sudah meminta Deputi I yang bertanggung jawab melakukan Koordinasi Sinkronisasi dan Pengendalian (KSP) Bansos segera menindaklanjuti informasi tersebut bersama Kemensos (Kementerian Sosial).
Baca juga : Penyuluhan Kebiasaan Pencegahan COVID-19 di Panti Asuhan
“Segera diusut dari mana asal-usul beras tersebut,” tegas Muhadjir kepada Rakyat Merdeka.
Muhadjir berani memastikan beras campur plastik itu bukan beras dari Bulog. Sebab, dia pernah mengecek sendiri kualitas beras Bulog di beberapa daerah yang akan disalurkan saat proses penyaluran bansos tahap I ke masyarakat.
“Karena beras tersebut akan dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Kekuarga Harapan (KPH) yang jumlahnya 10 juta. Bukan peserta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” jelasnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya