Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Heboh Temuan Beras Bansos Mengandung Biji Plastik

Muhadjir: Usut Asal-Usulnya

Kamis, 24 September 2020 06:30 WIB
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (Istimewa)
Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kabar temuan beras bantuan sosial (bansos) mengandung biji plastik di Cianjur, Jawa Barat, bikin heboh.

Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy meminta masalah tersebut diusut sampai tuntas.

Muhadjir prihatin mendengar kabar temuan adanya beras bansos mengandung biji plastik di Cianjur, Jawa Barat. Kasus ini semestinya tidak boleh terjadi. Apalagi di masa pandemi Covid-19, banyak masyarakat yang berharap mendapatkan bantuan.

Baca juga : Pak Muhadjir Kok Gitu Sih Ngomongnya

Masyarakat harus dilindungi dan mendapat jaminan kesehatan dari pemerintah. Menindaklanjuti laporan itu, Muhadjir langsung memerintahkan anak buahnya mengecek kebenaran kasus tersebut.

Jika benar ditemukan hal itu, dia berjanji akan menjatuhkan sanksi tegas bagi pihak yang sengaja menyebarkan beras bercampur plastik tersebut.

Dia juga sudah meminta Deputi I yang bertanggung jawab melakukan Koordinasi Sinkronisasi dan Pengendalian (KSP) Bansos segera menindaklanjuti informasi tersebut bersama Kemensos (Kementerian Sosial).

Baca juga : Penyuluhan Kebiasaan Pencegahan COVID-19 di Panti Asuhan

“Segera diusut dari mana asal-usul beras tersebut,” tegas Muhadjir kepada Rakyat Merdeka.

Muhadjir berani memastikan beras campur plastik itu bukan beras dari Bulog. Sebab, dia pernah mengecek sendiri kualitas beras Bulog di beberapa daerah yang akan disalurkan saat proses penyaluran bansos tahap I ke masyarakat.

“Karena beras tersebut akan dibagikan kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Kekuarga Harapan (KPH) yang jumlahnya 10 juta. Bukan peserta Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT),” jelasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.