Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Ini 4 Jurus Menperin Capai Target Substitusi Impor 35 Persen 

Sabtu, 26 September 2020 13:27 WIB
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)
Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita. (Foto: ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perindustrian fokus mewujudkan program substitusi impor sebesar 35 persen pada 2022. Target ini diakselerasi guna mendorong pemulihan ekonomi nasional akibat dampak pandemi Corona (Covid-19). 

Menurut Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita, ada empat strategi yang akan dijalankankan, yaitu pendalaman struktur industri, kemandirian bahan baku dan produksi, perlunya regulasi dan insentif yang mendukung, serta pegoptimalan program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).

Hal tersebut dikatakan Menperin pada Rapat Koordinasi Pimpinan (Rakorpim) Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PC-PEN) dan Kementerian/Lembaga (K/L) di Bintan, Kepulauan Riau, Jumat (25/9).

Baca juga : Kerek Penjualan, Menperin Usulkan Pajak Mobil Baru 0 Persen

Agus menegaskan, agar sasaran substitusi impor 35 persen pada 2020 bisa cepat tercapai, diperlukan dukungan dan langkah sinergi dari seluruh pemangku kepentingan terkait, mulai lingkup kementerian dan lembaga hingga asosiasi industri. “Guna mengakselerasinya, kami juga akan fokus pada implementasi peta jalan Making Indonesia 4.0,” tuturnya.

Akibat dampak pandemi Covid-19, Kemenperin menambahkan dua sektor prioritas pada peta jalan Making Indonesia 4.0, yaitu industri farmasi dan industri alat kesehatan. Dua sektor ini mengalami pertumbuhan dan permintaan yang signifikan di saat masa pandemi Covid-19.

“Kami dapat pelajaran dari dampak pandemi ini, bahwa kita harus menjadi negara yang mandiri di sektor kesehatan. Jadi, ada tujuh sektor prioritas pada roadmap Making Indonesia 4.0,” imbuhnya. Lima sektor prioritas sebelumnya adalah industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, kimia, otomotif, serta elektronik.

Baca juga : Laporkan 471 Kasus Baru, Tingkat Kesembuhan di DKI Tembus 63,5 Persen

Dari lima sektor tersebut saja sudah mempresentasikan 70 persen dari PDB industri yang ada di Indonesia, 60 persen dari ekspor industri, dan 60 persen dari penyerapan tenaga kerja yang ada di Indonesia. Menperin optimistis, apabila inisiatif Making Indonesia 4.0 dijalakan secara baik, Indonesia akan menjadi negara 10 besar dengan perekonomian terkuat di dunia 2030.

Menurut Agus, strategi yang telah disiapkan tersebut, diyakini pula mampu menarik investasi baru dan menjaga iklim usaha di Tanah Air. “Dalam implementasinya, kami akan jalankan secara simultan, antara penurunan impor melalui substitusi impor pada sektor industri yang nilai impornya besar, dengan peningkatan utilisasi produksi pada seluruh sektor industri pengolahan,” paparnya.

Kemenperin membidik utilisasi sektor manufaktur secara keseluruhan bisa mencapai 60 persen hingga akhir tahun ini setelah tertekan dampak pandemi Covid-19. Pada 2021, utilisasi bakal digenjot sebesar 75 persen, dan terus dipacu hingga 85 persen di 2022.

Baca juga : Sikomandan, Jurus Jitu Pemerintah Untuk Tingkatkan Populasi Sapi Perah Nasional

Sebelum hadir Covid-19 di Indonesia, utilisasi industri di Indonesia mencapai 75 persen. Mulai dari Juni sampai sekarang sudah mulai ada tanda pemulihan, dengan tingkat utilisasi 52 persen.“Kinerja gemilang ini tercermin juga dari Purchasing Managers’ Index (PMI) Manufaktur Indonesia di bulan Agustus yang berada pada level 50,8 atau menandakan sedang ekspansif,” sebutnya.

 Efek positif dari peningkatan utilisasi itu, antara lain penyerapan tenaga kerja yang terdampak PHK, peningkatan kemampuan belanja dalam negeri, dan peningkatan pasar ekspor. “Strategi penurunan impor ini akan kami dorong melalui peningakatan invetasi, tentunya akan ada penyerapan tenaga kerja baru,” ujar Agus. [DIT]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.