Dark/Light Mode

Jokowi Janji Keluarkan Kartu Pintar Kuliah Tahun Depan

Jumat, 8 Maret 2019 09:12 WIB
Presiden Joko Widodo bersama siswa SMA Taruna Nusantara di Istana Bogor beberapa waktu lalu. (Foto : twitter@jokowi)
Presiden Joko Widodo bersama siswa SMA Taruna Nusantara di Istana Bogor beberapa waktu lalu. (Foto : twitter@jokowi)

RM.id  Rakyat Merdeka - Setelah mengeluarkan Kartu Indonesia Pintar (KIP) untuk siswa SD, SMP, hingga SMA/ SMK, pemerintah akan mengeluarkan KIP untuk membantu membiayai mereka yang kuliah di perguruan tinggi tahun depan.

Hal itu dikatakan Presiden Jokowi saat menghadiri acara Sosialisasi Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gelanggang Olahraga (GOR) Bulungan, Kebayoran Baru, Jakarta, kemarin. Turut hadir, Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, Koordinator Staf Khusus Presiden Teten Masduki, dan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.

Menurut Jokowi, KIP untuk mahasiswa penting agar anak- anak Indonesia terjamin pendidikannya. “Mereka bisa berprestasi di SD, SMP, SMA, SMK, bahkan sampai kuliah,” kata Jokowi. Namun begitu, KIP kuliah yang merupakan kelanjutan dari KIP yang diberikan untuk SD, SMP, SMA/SMK itu tidak akan dikeluarkan tahun ini.

Baca juga : Jokowi: Kartu Indonesia Pintar (KIP) Bisa Untuk Biaya Kuliah

Tapi, akan dikeluarkan pemerintah tahun depan. Dalam kesempatan ini, Jokowi juga menyinggung soal program keluarga harapan (PKH), Menurutnya, jika tahun lalu anggaran Rp 1.890.000 per penerima, tahun ini meningkat drastis karena anggaran yang sebelumnya seluruh Indonesia Rp 19 triliun semuanya, tahun ini jadi Rp 34 triliun.

“Yang dulunya dapat Rp 1.890.000 sekarang ada yang dapat Rp,8 juta, ada yang dapat Rp 2,7 juta, ada yang Rp 4 juta lebih,” ungkap Jokowi. Setelah Januari lalu, dicairkan tahap pertama, sambung Presiden, nanti bulan April akan dilakukan pencairan tahap kedua PKH.

Presiden berpesan, agar penggunan PKH yang sudah dicairkan jangan segera dihabiskan. Ia minta agar direm penggunaan anggaran PKH, dan penggunaannya hendaknya yang tepat sasaran. “Digunakan untuk seragam sekolah boleh. Dipakai untuk beli sepatu dan tas sekolah boleh. Dipakai untuk beli telur boleh. Dipakai untuk beli ikan boleh. (Boleh). Untuk gizi anak boleh. Dipakai untuk beli pulsa boleh? (Tidak),” tuturnya.

Baca juga : Jokowi Diminta Bikin Kebijakan Surat Ijo

Yang namanya PKH itu, tegas Kepala Negara, itu penting sekali untuk memberikan tambahan gizi bagi agar anak-anak sehat dan cerdas, karena mereka memiliki masa depan yang harus disiapkan lewat PKH. Jokowi mengingatkan, gizi anak penting untuk kesehatan, untuk kepandaian, kepintaran anak-anak ke depan.

“Kita harus menyadari itu. Negara ini butuh anak anak-anak yang pinter, anak-anak yang sehat dalam rangka kompetisi dengan negara-negara lain,” ujarnya.

Untuk itu, Kepala Negara meminta penerima PKH agar menggunakan anggaran yang ada betul-betul untuk kepentingan keluarga, tambahan gizi, dam pendidikan anak-anak. “Kita ingin ke depan anak- anak kita ini pintar semuanya, bisa berkompetisi dengan negara-negara lain, sehat-sehat semuanya, pintar-pintar semuanya sehingga memang harus disiapkan mulai dari sekarang,” ucap Jokowi seraya menambahkan, anak yang gizinya baik pasti nanti gedenya juga sehat, anak yang gizinya baik kebanyakan juga ininya juga pintar dan cerdas. [QAR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tags :