Dark/Light Mode

Ponorogo Undang Decak Kagum Publik Australia

Minggu, 17 Februari 2019 21:54 WIB
Parade reog membelah jalanan London Circuit, Canberra. (Foto KBRI Canberra)
Parade reog membelah jalanan London Circuit, Canberra. (Foto KBRI Canberra)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penampilan Tim Reog Ponorogo Singo Budoyo Mudho dab Sanggar Tari Nusantara Sydney mengundang decak kagum publik Australia yang memadati Panggung Budaya di National Multicultural Festival (NMF) 2019 di Canberra pada 16 Februari 2019. Pada kesempatan itu, mereka menampilkan tarian dan kostum Papua. Membuat tema Kebhinekaan yang ingin diusung, terasa kental.

Michelle (16), WN Australia, salah satu penonton sangat mengagumi tarian dan kostum Reog Ponorogo. "Menurut penilaian saya, penampilan Indonesia sangat unik, menarik, dan mistis", ujar Michelle yang bersekolah di Melrose Highschool Canberra.

Partisipasi Reog Ponorogo seakan-akan menghipnotis pengunjung dibandingkan penampilan peserta lainnya, seperti dari China, India, atau Nepal. Penampilan Panggung Budaya NMF 2019 diikuti penampilan dari berbagai belahan dunia dari Eropa, Amerika, Timur-Tengah, Afrika dan Asia Pasifik.

Tim Reog Ponorogo Singo Budoyo Mudho didatangkan langsung dari Indonesia oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud). Para penari merupakan penari dari Jakarta, pelajar Indonesia di Australia dan staf KBRI Canberra. Jadinya mereka memang sudah mumpuni beraksi.

Baca juga : Heboh, Prabowo Joget Sambil Digendong Warga Purbalingga

Selain Panggung Budaya, Indonesia juga ikut Parade di sepanjang jalan London Circuit yang berada di pusat Kota Canberra. Penampilan Indonesia sangat dielu-elukan dan menjadi sasaran bidikan kamera para penonton. Kata-kata 'Wow' berulang kali terlontar dari para penonton ketika menyaksikan parade Indonesia khususnya para peraga Reog Ponorogo yang dikelilingi para penari staf KBRI yang berpakaian Warok dan Jathil, berlenggak-lenggok memamerkan keindahan gerakan dan kostumnya.

Reog Ponorogo merupakan satu dari sejumlah atraksi budaya yang ditampilkan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Canberra, selain Tari Papua, Kuda Lumping, serta workshop alat musik Rindik khas Bali pada NMF 2019.

Paviliun Indonesia yang dibuka KBRI Canberra juga menjadi salah satu stand yang paling besar dibandingkan kedutaan besar asing lainnya yang ikut NMF. Menteri urusan Multikultural Canberra, Chris Steel, dan Komisioner untuk International Engagement Kota Canberra, Brendan Smyth menyempatkan diri mengunjungi Paviliun Indonesia yang berada di ASEAN Village.

Acara pembukaan ASEAN Village di NMF dihadiri seluruh Duta Besar negara anggota ASEAN di Canberra serta wakil dari Pemerintah Australian Capital Territory. Acara pembukaan ASEAN Village ditandai dengan pemukulan Gong Bali yang memang sudah menjadi alat musik popular di Indonesia. Selain pertunjukan budaya negara anggota ASEAN, ditampilkan juga Joget Berhibur oleh Malaysia, alunan musik petik oleh Filipina, dan tarian tradisional Fhon Khom Khum dari Thailand.

Baca juga : Pendamping Lokal Desa Bakal Naik Gaji

Di Paviliun Indonesia disajikan berbagai barang promosi budaya Indonesia mulai dari daerah Jawa hingga Bali. Beberapa pengunjung terlihat memadati Paviliun Indonesia dan mengambil brosur pariwisata Indonesia yang memang disediakan. Sambil melihat tampilan video promosi pariwisata, pengunjung juga terlihat bertanya mengenai “10 Bali Baru” destinasi pariwisata Indonesia. Bahkan tidak sedikit pengunjung yang mengaku penasaran ingin berkunjung langsung ke Indonesia untuk mempraktikkan bahasa Indonesia yang pernah dipelajari di sekolah sebelumnya.

Tidak hanya itu, Paviliun Indonesia juga memamerkan dan membagikan sampel berbagai produk-produk Indonesia yang telah merambah pasar Australia, seperti kerajinan rotan, mie instan, bumbu dapur, dan minuman dalam kemasan. Barang-barang produk Indonesia ini merupakan kerja sama antara Kementerian Perdagangan dengan DWP KBRI Canberra. Tidak ketinggalan Becak dan Ondel-Ondel Betawi sebagai photo booth menjadi atraksi tersendiri bagi Pengunjung yang hadir untuk selfie atau foto bersama keluarga.

Menurut Duta Besar RI untuk Australia, Kristiarto Legowo, partisipasi Indonesia di NMF bertujuan mempromosikan budaya dan pariwisata Indonesia di kalangan publik Australia.

"Posisi Indonesia sebagai destinasi terfavorit bagi wisatawan, pelajar, mahasiswa serta sukarelawan Australia yang berplesiran ke luar negeri setelah Selandia Baru, semakin memotivasi KBRI untuk selalu menggelar berbagai bentuk promosi yang inovatif", ujar diplomat senior yang sebelumnya menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di Kemlu.

Baca juga : Menpora : Program AIYEP Untungkan Indonesia-Australia

"Setiap kali mengikuti NMF, Tim Parade dan juga Paviliun Indonesia senantiasa menjadi primadona pengunjung," imbuhnya.

Pengunjung asal Gungahlin, Canberra, Eliza Kikert (38) yang mengaku tak pernah ketinggalan menghadiri NMF dalam 6 tahun terakhir, menyebut keikutsertaan Indonesia di NMF dalam beberapa tahun terakhir ini semakin menarik dan terbukti telah memberikan kontribusi nyata bagi kehidupan multibudaya di Canberra.

NMF merupakan ajang perhelatan multi seni-budaya dan makanan serta tarian terbesar di Ibu kota Australia yang diadakan setiap tahun dan diikuti komunitas dari berbagai negara di dunia. Rata-rata pengunjung yang datang mencapai hampir 300 ribu orang. [DAY]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.