Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Kinerja Industri Manufaktur Terganggu Urusan Koordinasi Antarinstansi
- KAI Tutup Posko Angkutan Lebaran, Penumpang KA Naik 18 Persen
- 100.000 Pendukung Prabowo-Gibran Gelar Aksi Damai di MK, Jumat Besok
- Didampingi Ibu Wury, Wapres Gelar Halal Bihalal Bareng Pegawai Dan Media
- Bobby Tetap Mau Daftar Jadi Bacagubnya PDIP
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Disiplin Terapkan Protokol Kesehatan
Wamendes: Dari 74 Ribu Desa, Cuma 59 Yang Terpapar Corona
Senin, 12 Oktober 2020 19:33 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT), Budi Arie Setiadi mengatakan, kasus positif Corona (Covid-19) di desa sangat sedikit dibanding perkotaan. Hal ini karena masyarakat desa lebih disiplin menerapkan protokol kesehatan.
Budi mengatakan, sejak Corona menyerang Indonesia, masyarakat desa sangat ketat menerapkan protokol kesehatan. Bahkan sampai menutup seluruh pintu masuk desa dari para pendatang.
"Bahkan pada Juni dan Juli pemudik tidak boleh masuk untuk mencegah penyebaran Corona,” kata Budi pada acara FGD Mengubah Perilaku Di Desa-desa Indonesia yang digelar Rakyat Merdeka, Senin (12/10).
Baca juga : Sabam Sirait: Pelanggar Protokol Kesehatan Harus Disanksi Tegas
Menurut Budi, kebijakan tersebut sangat efektif mencegah Corona. Buktinya, hanya sedikit desa yang terpapar Corona.
Budi menambahkan, masyarakat desa juga lebih patuh dan disiplin menjalakan protokol kesehatan, memakai masker menjaga jarak dan mencuci tangan dibandingkan orang kota. Sebabnya, masyarakat desa memiliki aturan kearifan lokal.
Budi mengungkapkan, berdasarkan data Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sampai saat ini tidak sampai satu persen desa yang terpapar Corona. Dari sekitar 74 ribu desa di seluruh Indonesia, hanya 59 desa yang ada kasus Coronanya.
Baca juga : Dapat Kekuatan Dari Trump, Rupiah Libas Dolar Hingga Mata Uang Asia
Budi mendorong, desa mampu menjadi penyangga pangan nasional. Pasalnya, pandemi Corona memberi dampak terhadap ketersediaan pangan. Bahkan PBB mengatakan pandemi Corona dapat menyebabkan krisis pangan.
Bahkan, kata Budi, pandemi membuat banyak negara melarang produk pangannya di ekspor ke luar. Dengan begitu Indonesia harus mandiri pangan agar ketersediaan dalam negeri bisa terjaga.
"Makanya desa ini yang didorong untuk produktif, supaya bisa menjadi penyangga pangan nasional. Target jangka panjangnya, desa ini menjadi penopang pangan nasional, supaya Indonesia swasembada pangan,” katanya. [DIR]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya