Pemerintah Kurang impor Rapid Test

 Sebelumnya 
Karena itu, Bambang menegaskan, jika dibandingkan dengan produk impor, inovasi yang dihasilkan anak negeri tingkat akurasinya jauh lebih baik.

“Inovasi dari dalam negeri yang diperkirakan akan menjadi solusi untuk mengurangi ketergantungan terhadap Polymerase Chain Reaction (PCR) test untuk screening yang lebih baik, kita punya GeNose yang dihasilkan oleh Universitas Gadjah Mada,” ujar Bambang.

Baca juga : Warga Pesimistis Masalah Banjir Bisa Diatasi

Bambang menjelaskan GeNose bisa mendeteksi virus Covid-19 dengan menggunakan hembusan napas. Prosesnya pun lebih cepat, tak sampai dua menit dan hasilnya lebih akurat.

“Pendekatan ini juga jauh lebih murah dan lebih akurat. Di uji klinis pertama di rumah sakit Yogyakarta, tingkat akurasinya dibandingkan PCR test 97 persen,” jelas Bambang.

Baca juga : Puan Minta Pemerintah Turunkan Harga Tes Swab

Saat ini, lanjut Bambang, GeNose sedang menjalani tahapan uji klinis di berbagai rumah sakit. Kalau tingkat akurasinya tinggi mendekati 100 persen, maka GeNose bisa menjadi solusi screening yang nantinya mengurangi PCR test.

Inovasi lain yang disampaikan Bambang terkait penguatan testing adalah RT LAMP yang sedang dikerjakan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI). Bambang mengklaim, inovasi tersebut menjadi solusi testing yang lebih cepat dan lebih murah.

Baca juga : Bantu Petani, Pemerintah Dorong Penyerapan Karet Alam

“RT LAMP ini nantinya bisa menjadi semacam rapid swab test. Jauh lebih cepat, lebih murah dan tingkat akurasinya sangat bisa dipertanggungjawabkan,” pungkasnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.