Dark/Light Mode

Program BST Lanjut Hingga Tahun 2021, PT Pos Luncurin Aplikasi Khusus

Senin, 26 Oktober 2020 23:50 WIB
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi/Ist
Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi/Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini, mendorong pemerintah untuk melanjutkan program Bantuan Sosial Tunai (BST) bagi warga terdampak Covid-19 hingga tahun 2021.

“Karena perkembangan Covid ini masih dinamis, berdasarkan keputusan Presiden program BST dilanjutkan hingga bulan Juni 2021,” ungkap Direktur Jenderal Penanganan Fakir Miskin (Dirjen PFM) Kementerian Sosial (Kemensos) Asep Sasa Purnama saat acara Dialog Inspirasi bertema “Bantuan Sosial Tunai Dukung Masyarakat Saat Pandemi” yang disiarkan dari Media Center Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN), Senin (26/10).

Seperti diketahui, besaran BST tahap 1 bulan April-Juni 2020 adalah Rp 600 ribu per keluarga. Kemudian menjadi Rp 300 ribu per keluarga di tahap 2, yakni Juli-Desember 2020. 

Dan untuk tahap 3 pada Januari-Juni 2021, diungkap Asep, besarannya menjadi Rp 200 ribu saja per keluarga. Namun, jumlah penerimanya ditingkatkan dari 9 juta keluarga di tahap 1 dan 2 menjadi 10 juta penerima di tahap 3 mendatang. 

BST merupakan upaya Pemerintah Indonesia melalui Kemensos untuk mengurangi beban sosial dan ekonomi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. 

Baca juga : Lewat Program Tunda Mudik, Presiden Apresiasi Kontribusi SAPMA PP DKI

Kebijakan bantuan tunai ini dilakukan untuk tetap menjaga daya beli masyarakat yang tidak mampu saat pandemi. Dalam penyalurannya, pemerintah menggandeng PT Pos Indonesia sebagai mitra penyalur. 

Asep merinci, untuk tahap 1 dan 2, BST disalurkan kepada 9 juta keluarga penerima di 33 provinsi (tidak termasuk DKI Jakarta). Kemudian untuk tahap 3 mendatang, jumlah penerima menjadi 10 juta keluarga di 34 provinsi (termasuk DKI Jakarta). 

Adapun syarat penerima, masih sama. Yakni masyarakat miskin atau rentan yang terdampak Covid-19 dan sedang tidak menerima program bantuan pemerintah lainnya, seperti Bantuan Langsung Tunai (BLT). Saat ini Kemensos masih terus melakukan pembaharuan data penerima yang diberikan masing-masing pemerintah daerah. 

Asep mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi kinerja PT Pos Indonesia dalam proses penyaluran BST. 

Ia menilai, PT Pos memiliki sistem yang sangat solutif dalam menyalurkan BST. Tak hanya itu, data penyaluran yang diberikan PT Pos juga sangat jelas dan transparan.   

Baca juga : Dorong Penerapan Teknologi Digital, Angkasa Pura I Luncurkan Sistem Aplikasi APPro

“Kami sangat mengapresiasi PT Pos yang tidak hanya menyalurkan dana BST di Kantor Pos, tetapi juga mengantar langsung ke penerima. Data yang diberikan ke kami juga sangat jelas penerimanya, bahkan dokumentasi dan foto penerima juga sangat lengkap luar biasa. Penyajian laporannya detail. Jadi bisa kelihatan provinsi mana yang terkendala. Kami merasa nyaman karena kami terbantu. Efektivitas tercapai,” papar Asep.

Di kesempatan yang sama, Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi mengatakan, pihaknya terus melakukan penyempurnaan dalam proses penyaluran BST. Pihaknya mengerahkan semua potensi dan SDM yang ada di PT Pos dalam program ini. 

“Kami mengerahkan 16 ribu pekerja PT Pos di seluruh cabang untuk menyalurkan BST. Mereka dibagi waktu, dan menjalankan tugas penyaluran BST secara optimal di sela-sela pekerjaan melayani pengiriman dan kurir barang,” tutur Faizal. 

Dia mengaku, sejauh ini untuk wilayah Jawa tak menemui kendala berarti. Hanya saja untuk daerah 3T (tertinggal, terpencil, terbelakang) sering menemui kendala teknis seperti jalur yang sulit dan cuaca tak menentu. Untuk daerah 3T ini, PT Pos menggunakan sistem antar langsung ke penerima melalui koordinasi dengan muspida setempat.

Hingga saat ini, PT Pos telah berhasil menyalurkan BST hampir 97 persen. Adapun yang belum tersalurkan itu biasanya terkendala data. Misalnya ada data penerima yang sudah meninggal atau pindah daerah. Sehingga datanya dikembalikan ke Kemensos untuk divalidasi kembali.

Baca juga : Tingkatkan Layanan, Pelindo I Luncurin Aplikasi CRM

Aplikasi Giro

Faizal menyebut, pihaknya memiliki aplikasi Pos Giro Mobile untuk mempermudah proses penyaluran BST. Dengan aplikasi ini, BST tidak akan salah sasaran. Data penerima akan sinkron dengan orang yang mengambil BST.

Sebab, saat mengambil BST, penerima langsung diverifikasi data dan difoto sambil memegang KTP dan uang BST-nya. Hingga bisa dipastikan tidak ada penerima ganda.  

“Kami akan terus melakukan upaya optimal dan mengevaluasi penyaluan BST. Sehingga program ini bisa berjalan maksimal hingga tahap 3 mendatang,” pungkas Faizal. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.