Dark/Light Mode

Mendes Ajak Muslimat NU Bangun Desa Ramah Perempuan

Jumat, 30 Oktober 2020 16:10 WIB
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar
Mendes PDTT, Abdul Halim Iskandar

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) bersinergi membangun desa yang ramah perempuan.

Menurutnya, Muslimat NU merupakan organisasi perempuan yang sangat besar dan anggotanya tersebar ke pelosok desa. 

Oleh sebab itu, diperlukan sinergi yang baik untuk mensukseskan program pemerintah, khususnya Kemendes PDTT terkait desa ramah perempuan.

"Tidak ada pilihan lain bagi Kemendes PDTT dalam upaya percepatan mewujudkan apa yang menjadi program pembangunannya kecuali harus bersinergi dengan Muslimat," kata Gus Menteri saat menjadi pembicara di acara Rakernas dan Mukernas Muslimat NU di Malang, Jumat (30/10).

Baca juga : Konsisten Salurkan Bantuan Pandemi, AHM Raih Penghargaan IBCSI

Saudara kandung, Muhaimin Iskandar ini menjelaskan, persoalan yang dihadapi perempuan saat ini masih sangat kompleks, termasuk di desa. 

Berdasarkan data BPS tahun 2019, kesempatan melanjutkan pendidikan SMA sederajat masih didominasi perempuan mencapai 86,6 persen sedangkan laki-laki hanya 82,3 persen.

Namun, angka tersebut tidak sebanding di dunia kerja, proporsi jabatan manager untuk perempuan jauh lebih rendah yakni hanya 30,6 persen, sedangkan laki-laki 69,3 persen.

Masalah kekerasan seksual yang dialami perempuan muda juga masih relatif tinggi, meskipun angka di desa tidak setinggi yang terjadi di kota. Namun, lanjut Gus Menteri, kekerasan seksual di desa cenderung pada pemerkosaan alias seksual kontak yang mencapai 10,7 persen.

Baca juga : AP I Gandeng Kementerian ESDM Bangun Bandara Ramah Lingkungan

"Ini dibutuhkan kebijakan represif kepada pelaku dan kebijakan rehabilitatif bagi korban," imbuhnya.

Mengacu pada fakta-fakta diatas diperlukan kebijakan maupun konsep pembangunan yang ramah perempatan. Pada 2021 penggunaan dana desa mengacu pada Sustainable Development Goals (SDGs) atau Pembangunan Berkelanjutan yang didalamnya terdapat point Desa Berkesetaraan Gender atau ramah perempuan.

Mendes berharap agar Muslimat NU turut terlibat membantu program-program Kemendes PDTT tersebut khususnya pada desa ramah perempuan.

Ada beberapa indikator yang ditetapkan Kemendes PDTT terkait desa ramah perempuan, di antaranya mendukung pemberdayaan perempuan minimal 30 persen, pelajar perempuan SMA sederajat mencapai 100 persen, anggota BPD dan yang hadir Musdessus minimal 30 persen.

Baca juga : BNI Tebar Miliaran Rupiah Bagi Nasabah E-Commerce

"Usia kawin harus diatas umur 18 tahun dan perempuan melahirkan di umur 15 hingga 19 tahun harus 0 persen," pungkas Gus Menteri. [DIR]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.