Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Vaksinasi Massal Menunggu Hasil Kajian Dari BPOM

Senin, 2 November 2020 07:25 WIB
Ilustrasi Vaksin Corona. (Istimewa)
Ilustrasi Vaksin Corona. (Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) yang punya kewenangan mengedarkan vaksin ke masyarakat.

BPOM akan mengevaluasi hasil pelaksanaan uji klinis tahap ketiga vaksin Covid-19.

“Vaksin itu pintunya ada di Badan POM, tentu prosedur clinical trial harus dipenuhi dan kemarin disampaikan clinical trial yang di Bandung ini minggu pertama Desember hasilnya bisa dievaluasi,” kata Airlangga dalam konferensi pers secara virtual di Jakarta, akhir pekan kemarin.

Airlangga mengatakan, BPOM akan melakukan serangkaian kunjungan lagi ke produsen-produsen vaksin untuk memastikan produksi vaksin aman untuk masyarakat Indonesia.

Baca juga : Vaksin Latih Tubuh Untuk Kenal, Lawan Dan Kebal Dari Penyakit

“Kemarin ke China kemudian ke G42, juga ke Inggris untuk melihat rangkaian produksinya, protokol uji klinis untuk keselamatan, keamanan dan efektivitasnya,” jelas dia.

Ketua Umum Partai Golkar ini mengatakan, pengadaan vaksin Covid-19 juga terus berjalan. Rencananya, vaksin yang telah di uji klinis oleh negara lain juga akan masuk ke dalam negeri pada Desember.

Kemudian, vaksin yang masuk tersebut akan diuji lagi oleh BPOM, sehingga dapat dipastikan layak atau tidak disuntikkan ke masyarakat Indonesia.

“Diharapkan BPOM bisa mengevaluasi karena mereka juga mendapatkan laporan uji klinis di negara lain termasuk di Brazil,” ucapnya.

Baca juga : Bobby Nasution Kantongi Surat Cinta Dari Santri

Menurut Airlangga, jika seluruh persyaratan terpenuhi, BPOM akan mengeluarkan izin penggunaan darurat atau Emergency Use Authorization dari vaksin tersebut.

Baru setelah itu dilakukan imunisasi massal dengan perencanaan yang matang. “Jadi kuncinya tetap dari BPOM. Bapak Presiden mengharapkan ini akan bisa dimulai, jika BPOM mengeluarkan Emergency Use Authorization,” katanya.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, pemerintah masih menunggu hasil uji klinis fase tiga terhadap kandidat-kandidat vaksin Covid-19 yang kini tengah dikembangkan.

Wiku menambahkan, meski telah ada sejumlah kandidat vaksin yang dikembangkan, Pemerintah Indonesia mengaku akan sangat hati-hati dan tidak terburu-buru dalam proses pengembangan vaksin Covid-19.

Baca juga : Soal Vaksinasi, Jangan Percaya Berita Hoaks

“Saat ini kandidat-kandidat vaksin sedang dalam uji klinis fase tiga, untuk memastikan keamanan efek samping dan rentan dosis aman yang akan digunakan kepada manusia. Pemerintah masih menunggu hasil uji klinis,” ujar Wiku.

Wiku menambahkan, nantinya dokumen hasil uji klinis akan ditransfer ke BPOM untuk diperiksa. BPOM baru bisa mengeluarkan izin penggunaan vaksin jika hasil uji klinis berhasil dan sesuai standar kesehatan.

Sementara seluruh provinsi masih terus berusaha mengembangkan kesiapan terkait vaksinasi secara nasional sesuai roadmap atau peta jalan dari Kementerian Kesehatan. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.