Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pasien OTG Membludak

Emil Bakal Sulap Stadion Dan GOR Jadi RS Darurat

Minggu, 6 Desember 2020 12:15 WIB
Ilustrasi. Gubernur Jabar Ridwan Kamil diminta bangun RS darurat seiring kapasitas RS rujukan pasien covid-19 di Kota Bandung yang nyaris penuh. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).
Ilustrasi. Gubernur Jabar Ridwan Kamil diminta bangun RS darurat seiring kapasitas RS rujukan pasien covid-19 di Kota Bandung yang nyaris penuh. (Foto: ANTARA FOTO/M Agung Rajasa).

RM.id  Rakyat Merdeka - Rumah Sakit (RS) rujukan di Jawa Barat (Jabar) dipastikan sudah tidak sanggup menampung pasien Covid-19. Gubernur Jabar ridwan Kamil diingatkan supaya segera menyiapkan RS darurat untuk menampung Orang Tanpa gejala (OTG).

Hal itu dikatakan Wali Kota Bandung, Oded M Danial. Pasalnya, RS darurat Covid-19 khusus OTG dan kapasitas ruang isolasi di sejumlah RS rujukan nyaris penuh. Menurutnya, tingkat ke terisian ruang isolasi pasien Covid-19 di Kota Bandung mencapai 87,15 persen atau hanya tersisa 116 tempat tidur di RS rujukan.

“untuk antisipasi, kami berkoordinasi dengan Pemprov Jabar dan akan mengusulkan rumah sakit darurat pasien Covid-19 yang telah melewati fase daruratnya,” kata Oded, di Bandung.

Baca juga : Ratusan Pebulu Tangkis Muda Bakal Unjuk Kemampuan di Liga PB Djarum 2020

Sementara tingkat keterisian ruang isolasi di hotel untuk pasien Covid-19 OTG juga sudah mencapai 64,06 persen. Atau hanya tersisa 23 dari total 64 tempat tidur yang disediakan.

Dia mengusulkan, GOR Arcamanik, Stadion gelora Bandung Lautan Api (GBLA), dan GOR Pajajaran digunakan sebagai RS darurat. “Tapi (usulan itu) belum diputuskan. Ini sebagai langkah antisipasi jika terjadi lonjakan kasus,” ujar Oded. Sebelumnya, gubernur Jawa Barat ridwan Kamil mengungkapkan, tingkat keterisian ruang isolasi di rumah sakit rujukan pasien infeksi virus Corona di kawasan Bodebek (BogorDepok-Bekasi) dan Bandung raya (Kota Bandung, Cimahi, Kabupaten Bandung, Bandung Barat, dan Sumedang) mencapai 80 persen.

Angka tersebut melebihi ambang batas standar keterpa kaian tempat tidur di tengah pandemi Covid-19 yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), yakni 60 persen.

Baca juga : Presiden Resmikan TVRI Stasiun di Papua Barat

“Keterisian di Depok ada ratarata di 80 persen. Ini juga mewakili rata-rata se-Jawa Barat khususnya yang Bodebek dan Bandung raya,” kata ridwan.

Karena itu, Emil, panggilan akrab ridwan Kamil, meminta Satgas Penanganan Covid-19 di Jabar untuk menambah kapasitas tempat tidur pasien Corona, baik di RS rujukan, maupun pusat isolasi. Salah satu nya, dengan memanfaatkan gedung-gedung pemerintahan, lembaga, dan instansi.

“Pada saat kedaruratan, sudah saya instruksikan, kalau sudah lewat 70 persen, bangunan-bangunan lain harus di siapkan,” ujarnya.

Baca juga : Jelang Deadline, Setan Merah Resmi Ikat Cavani Dan Amad Diallo

Selain itu, Emil menyatakan, pusat isolasi non RS da pat dimanfaatkan untuk pasien Covid-19 dengan gejala. Terlebih, merujuk Kementerian Kesehatan (Kemenkes), pasien Covid-19 tanpa gejala akan dinyatakan selesai isolasi setelah menjalani proses isolasi selama 10 hari. “Menurut Peraturan Kementerian Kesehatan yang baru, kalau 10 hari tidak ada gejala, pasien boleh dipulangkan. Jadi, tidak harus menunggu hasil swab test negatif. Sehingga pasien Covid-19 dapat menempati pusat isolasi dengan bergantian,” terangnya. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.