Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
- Menkes: Kesehatan Salah Satu Modal Utama Capai Target Indonesia Emas 2045
- Jangan Sampai Kehabisan, Tiket Proliga Bisa Dibeli di PLN Mobile
- Temui Cak Imin, Prabowo Ingin Terus Bekerjasama Dengan PKB
- Jaga Rupiah, BI Naikkan Suku Bunga 25 Bps Jadi 6,25 Persen
- Buntut Pungli Rutan, KPK Pecat 66 Pegawainya
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Pengembang Didorong Bantu Pemulihan Ekonomi Nasional
Senin, 21 Desember 2020 10:30 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah mendorong pengembang membantu program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) di Indonesia. Pasalnya, sektor properti dan perumahan merupakan sektor strategis karena dapat memacu 175 industri lainnya sehingga dapat mendorong dan menjaga iklim investasi dan perekonomian nasional.
"Sektor properti merupakan sektor strategis yang mampu menarik serta mendorong pertumbuhan berbagai kegiatan sektor ekonomi lainnya," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Khalawi Abdul Hamid dalam keterangan Senin (21/12).
Khalawi menjelaskan, kontribusi Industri Properti terhadap PDB saat ini sebesar 2,77 persen. Potensi untuk berkembang sangatlah besar mengingat kontribusi industri properti di negara ASEAN. Apalagi saat ini industri properti menggunakan hampir 90 persen kandungan material lokal.
Baca juga : Bertemu Nurdin Abdullah, Bamsoet Apresiasi Pertumbuhan Ekonomi Sulsel
"Sektor properti dan perumahan ini sangat diharapkan untuk bantu mendorong program PEN sesuai instruksi Presiden Jokowi," terangnya.
Lebih lanjut, Khalawi menjelaskan, pembangunan di bidang perumahan tentu tidak akan optimal jika hanya ditangani oleh pemerintah, tetapi butuh pengembang perumahan dan bank penyalur KPR.
"Peran asosiasi pengembang, seperti Pengembang Indonesia (PI) sangatlah penting dan diharapkan untuk terus secara konsisten berkiprah dalam penyelenggaraan penyediaan perumahan," harapnya.
Baca juga : Airlangga Pede RI Keluar Dari Resesi
Selama pelaksanaan lima tahun program sejuta rumah sejak 2015-2019 tercatat sudah mencapai 4,8 juta unit rumah terbangun di Indonesia. Pada tahun 2020 sesuai instruksi presiden program ini tetap dilanjutkan dengan inovasi dan percepatan untuk mengejar backlog yang tinggi.
Menurut data per 14 Desember 2020, progres program sejuta rumah sudah mencapai 856.758 unit dengan target minimal 900.000 unit pada akhir Desember.
Untuk pengembang, pemerintah juga telah melakukan intervensi dengan menyalurkan bantuan pembangunan prasarana, sarana dan utilitas (PSU) berupa jalan lingkungan dan saluran drainase untuk perumahan bersubsidi pemerintah.
Baca juga : Pentingnya Menjaga Keamanan Siber Nasional
Hal itu dilaksanakan agar pengembang juga lebih bersemangat dalam membangun rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) dan tentunya lokasi yang tepat dengan lebih mendekati sarana tranportasi bisa menjadi pilihan yang tepat.
"Kami mendukung dan mengapresiasi gagasan DPP Pengembang Indonesia yang saat ini meluncurkan program satu hektar satu kecamatan untuk membantu menuntaskan backlog perumahan," ujarnya. [FIK]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya