Dark/Light Mode

Hadapi Nataru, Stok Bahan Pokok Dipastikan Aman Terkendali

Kamis, 24 Desember 2020 18:55 WIB
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo memastikan ketersediaan bahan pokok untuk menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2021 aman dan terkendali. 

Pemerintah memiliki stok beras yang cukup dengan produksi yang masih berlangsung. “11 pangan dasar dalam kondisi aman. Jadi ada beras, jagung, gula pasir, daging, dan ada juga kebutuhan pokok lainnya. Insya Allah aman sampai akhir tahun mendatang,” ujar Mentan Kamis (24/12).

Mentan menjelaskan, ketersedian stok pangan ini merupakan hasil kerja keras dari semua pihak, termasuk koordinasi satu data satu pintu dengan Bulog dan Kemendag di bawah koordinasi langsung Kementerian Koordinator (Kemenko) Bidang Perekonomian.

Baca juga : Perayaan Natal 2020, KPK Hanya Sediakan Kunjungan Online

“Masalah ketahanan pangan adalah masalah yang paling dalam, paling kompleks, namun juga strategis. Karena itu,  saya tidak boleh salah mengolah data. Alhamdulillah, kita terus melakukan koordinasi antar lembaga yang sangat ketat, baik dengan Kemenko, Bulog, atau dengan kementerian lain. Kita punya mapping yang sama dengan menggunakan digital,” katanya.

Menteri dari NasDem ini mengaku, telah memantau semua perkembangan pasar dan ketersediaan pangan. Terlebih soal ketersediaan beras sebagai kebutuhan utama masyarakat Indonesia.

“Makanya ini harus termapping dan kita tidak boleh berbeda data dengan bulog atau dengan kementerian lain,” katanya.

Baca juga : H-1 Natal, Monitoring Nataru Di 51 Pelabuhan Aman Terkendali

Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menambahkan, bahwa kolaborasi Bulog dan Kementan selama ini berjalan dengan baik. Bahkan, kata Buwas, Bulog terus memantau jalannya produksi yang ada untuk menyamakan data sebelum dilakukan penyerapan.

“Kewajiban Bulog adalah mempersiapkan pangan di seluruh pelosok tanah air. Jadi kita mengikuti perkembangan masalah pangan, termasuk masa panen di Kementan. Alhamdulillah,  kita memiliki ketersediaan pangan yang cukup dan  sampai saat ini tidak melakukan impor,” katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis, Musdhalifah Machmud memastikan bahwa saat ini Indonesia secara keseluruhan mampu melewati defisit pangan. 

Baca juga : Libur Nataru, Kawasan Wisata Ancol Tutup

Bahkan, Indonesia memiliki stok pangan yang cukup, meski tengah menghadapi pandemi Covid-19. “Defisit pangan bisa kita lewati. Bahkan dengan kondisi stok pangan kita cukup, meski pandemi masih berlangsung. Ke depan, kita akan terus memantau harga setiap hari untuk mengantisipasi kekurangan dan lonjakan harga. Jadi kalau harga mulai naik, maka kita minta Bulog melakukan operasi pasar. Bulog harus segera melakukan penyerapan,” tutupnya.

Saat ini, ketersediaan beras surplus 6,5 juta ton, jagung surplus 1,5 juta ton, daging sapi surplus 131 ribu ton, dan daging ayam 275 ribu ton. [FIK]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.