Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mahfud MD Tegaskan Tak Ada Islamofobia Dan Kriminalisasi Ulama Di Indonesia

Sabtu, 26 Desember 2020 13:41 WIB
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: Ist)
Menko Polhukam Mahfud MD. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD membantah anggapan adanya kriminalisasi ulama di Indonesia. Mahfud menegaskan, dalam sejarahnya, ulama berperan mengatur, memimpin, dan mengarahkan kebijakan di Indonesia.

"Tak ada kriminalisasi ulama di Indonesia. Sebab, selain ikut mendirikan Indonesia dulu, saat ini para ulama juga banyak mengatur, memimpin, dan ikut mengarahkan kebijakan di Indonesia," kata Mahfud MD di Jakarta, Jumat (25/12).

Baca juga : Gegara Corona, FIFA Tunda Piala Dunia U-20 Di Indonesia

Mahfud pun menyebutkan sejumlah kasus yang oleh sejumlah pihak disebut sebagai kriminalisasi ulama. Padahal, menurut Mahfud, sejumlah nama tersebut diproses hukum lantaran terbukti melakukan tindak pidana.

Mahfud mencontohkan kasus Abu Bakar Ba'asyir. Kata Mahfud, dia terbukti secara sah dan meyakinkan terlibat tindakan terorisme. "Dia dijatuhi hukuman ketika ketua Mahkamah Agung dikenal sebagai tokoh Islam, Bagir Manan. Tak mungkin Pak Bagir membiarkan kriminalisasi ulama, jika tak ada bukti terlibat terorisme," tutur eks Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini.

Baca juga : Hadapi Industry 4.0, Jababeka Buat Fasilitas Fablab Pertama Di Indonesia

Serupa, dalam kasus Bahar Bin Smith, kata Mahfud, dia juga terbukti melakukan penganiayaan. Sementara untuk kasus pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab, Mahfud mengatakan, penetapan tersangka, juga tak berkaitan dengan politik.

"Tetapi karena terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana umum," tegasnya.

Baca juga : Inilah Pemenang Basket Virtual Pertama di Indonesia

Mahfud MD pun menegaskan tidak ada islamofobia dalam pemerintahan di Indonesia. Menurutnya, pejabat publik, pemerintahan, pembuat kebijakan, petinggi dan anggota TNI dan Polri sebagian besar adalah muslim. "Tidak mungkin orang-orang Islam bisa menjadi pemimpin, menjadi pejabat, jika ada islamofobia di Indonesia," tandas Mahfud. [FAQ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.