Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kasus Corona Daerah Naik, Doni Minta Pemda Reaktivasi Posko Covid-19

Selasa, 5 Januari 2021 13:38 WIB
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)
Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo (Foto: Twitter @BNPB_Indonesia)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta seluruh pemangku kebijakan di daerah mengaktifkan kembali posko-posko Covid-19. Hal tersebut perlu dilakukan untuk meningkatkan kedisiplinan masyarakat di tingkat kelurahan hingga mencakup RT dan RW.

Yang mendasari perlunya posko Covid-19 di daerah adalah mulai berkurangnya kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan (prokes). Hal itu menjadi penyebab angka kasus Covid-19 kembali naik di sejumlah daerah.

"Jadi, mohon berkenan tahun anggaran baru, Bapak dan Ibu Bupati, Wali Kota dan juga Gubernur bisa mengalokasikan dana untuk tersedianya posko. Mulai dari tingkat provinsi sampai dengan paling tidak tingkat kelurahan. Syukur kalau anggarannya cukup bisa sampai tingkat RT dan RW," ujar Doni, dalam Rapat Rencana Sosialisasi Program Vaksinasi Tahun 2021, di Jakarta, Selasa (5/1), seperti dikutip bnpb.go.id.

Baca juga : Selain Anosmia, Ini Gangguan Penciuman Akibat Covid-19

Doni optimis, apabila hal tersebut dapat dilakukan, kasus aktif, yang selama ini selalu meningkat kemudian, dapat ditekan kembali. Sebab, kunci keberhasilan dalam rangka memutus mata rantai penularan Covid-19 adalah peran serta masyarakat sebagai garda terdepan. "Kalau ini bisa dilakukan, maka kami yakin kasus aktif yang selama ini cukup tinggi bisa kita tekan kembali," ucap Doni.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu menjelaskan data mengenai penurunan kedisiplinan masyarakat terkait prokes 3M seperti; mencuci tangan dengan sabun, memakai masker, dan menjaga jarak menghindari kerumunan. Data didapat dari hasil monitoring di beberapa daerah oleh tim dengan jumlah ribuan orang.

Dia mengatakan, hasil monitoring lapangan tersebut juga dapat dipantau Pemerintah Daerah melalui situs resmi Satgas Penanganan Covid-19 maupun dari dashboard Bersatu Lawan Covid-19. “Sudah ratusan juga orang yang telah dipantau oleh para pelapor yang jumlahnya mencapai ribuan orang," kata Doni.

Baca juga : Kasus Covid-19 Di DKI Terus Naik, Steven Minta Pemprov Introspeksi

Sebagaimana laporan sebelumnya, kasus aktif secara nasional berada pada angka 14,26 persen. Hal itu mengalami penurunan selama dua bulan terakhir. Kemudian, angka kesembuhan berada pada 82,77 persen. Hal itu juga mengalami penurunan dibandingkan pada periode dua bulan lalu.

Selanjutnya, secara keseluruhan, dilaporkan ada sebanyak 772.103 orang yang terpapar Covid-19. Untuk kasus sembuh sudah mencapai 639.103 orang. Untuk angka kematian, sebesar 22.911, yang secara nasional masih berada di bawah rata-rata angka kematian global dengan selisih 0,81 persen. Data tersebut menunjukkan bahwa kasus kematian masih cukup tinggi meskipun kasus aktif dan angka kesembuhan sudah jauh dari rata-rata global, tetapi lebih rendah dibandingkan November 2020 yang lalu dengan selisih 12,83 persen.

Menurut Doni, selisih penurunan dan peningkatan kasus yang terjadi di Indonesia pada dua bulan terakhir terjadi karena beberapa faktor. Salah satunya adalah adanya libur panjang. Hal itu tentunya harus menjadi catatan penting bagi setiap daerah.

Baca juga : Singapura Mulai Vaksinasi Covid-19

"Setelah libur panjang kita lihat peningkatan kasusnya luar biasa ketat. Ini alarm bagi kita semua. Mohon ini kita cermati, terutama di daerah yang secara rutin setiap hari laporan yang kami terima belum mengalami penurunan," pungkasnya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.