Dark/Light Mode

Temui Korban Longsor Di Sumedang

Menko PMK: Jangan Bangun Pemukiman Di Wilayah Rawan Longsor

Kamis, 14 Januari 2021 19:58 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) saat menemui korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Kamis (14/1). (Foto: Kemenko PMK)
Menko PMK Muhadjir Effendy (kanan) saat menemui korban longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Kamis (14/1). (Foto: Kemenko PMK)

 Sebelumnya 
"Nominalnya Rp 500 ribu per bulan. Tadi sepertinya lebih banyak pengungsi yang berminat tinggal di tempat keluarga. Saya kira itu lebih bagus sehingga kondisinya bisa terjaga dan semangat gotong royong. Masyarakat umum juga akan ikut membantu," ungkapnya.

Bencana Menjadi Pengingat

Dalam kesempatan tersebut, Muhadjir meminta masyarakat lebih memperhatikan keamanan dalam membangun permukiman, mengingat daerah yang terkena longsor itu berada di atas perbukitan yang rawan.

Apalagi, Ia mendapatkan laporan dari Wakil Bupati Sumedang Erwan Setiawan bahwa permukiman yang terkena longsor tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB). Ini dikarenakan Pemerintah Kabupaten tidak memberikan izin bangunan di area rawan bencana dengan kemiringan diatas 30 derajat.

Baca juga : Risma Minta Pindahkan Warga Ke Lokasi Aman

"Tadi saya sudah tanya ke Pak Wakil Bupati, di sini tidak ada satupun yang punya IMB. Artinya ini bangunan liar," ungkapnya.

Karena itu, Muhadjir meminta kepada pemerintah kabupaten untuk melakukan identifikasi dan pemetaan wilayah-wilayah mana saja yang memiliki potensi bencana longsor agar tidak dibiarkan untuk didirikan bangunan.

Rencananya juga mereka yang bertempat tinggal di wilayah rawan akan direlokasi oleh pihak pemerintah kabupaten ke wilayah yang lebih aman.

"Lahan Ini akan dibebaskan dan akan dijadikan lahan hijau. Dan kemungkinan akan ditanami tamaman keras dan tanaman perdu yang dapat membendung terjadinya tanah longsor. Salah satunya vetiver (akar wangi) yang sudah diresmikan Bapak Presiden. Pak Kepala BNPB juga rencana akan segera menghijaukan tempat ini," jelasnya.

Baca juga : Senator Asal Papua Sebut Jangan Takut Ada Pemekaran Wilayah

 Muhadjir berpesan bahwa adanya bencana longsor menjadi pengingat bagi masyarakat dan pemerintah daerah untuk tidak merudapaksa alam dengan semena-mena.

"Kita harus ramah dengan alam, menghormati alam, tidak menggunakan alam dengan semena-mena. Karena kalau kita melakukan itu maka ongkosnya sangat mahal yang tidak kita inginkan seperti kasus terjadinya bencana di sini," pesan mantan Mendikbud itu.

Apresiasi Relawan

Muhadjir juga mengapresiasi kerja keras para relawan dari berbagai organisasi sosial dan organsiasi masyarakat yang ikut andil membantu penanganan bencana longsor di Kabupaten Sumedang.

Baca juga : Mulai Hari Ini WNA Dilarang Masuk, Yang Bandel Langsung Disuruh Pulang Lagi

"Saya sangat mengapresiasi luar biasa volunteer dari berbagai macam organisasi sosial dan organisasi masyarakat bergabung. Saya berharap supaya jaga kesehatan," tuturnya.

Dalam kesempatan itu, Muhadjir menyerahkan secara simbolis bantuan dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk korban bencana longsor berupa santunan untuk ahli waris korban meninggal Rp 15 juta, alat-alat kesehatan, bantuan penanganan darurat bencana, sert paket perlengkapan sekolah. [DIR]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.