Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Mulai 5 Februari

Deteksi Covid Secara Acak, Moda Transportasi Bus Terapkan GeNose

Minggu, 24 Januari 2021 19:21 WIB
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) menjajal alat deteksi Covid berbasis hembusan napas, GeNose di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (24/1). (Foto: BKIP)
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah) menjajal alat deteksi Covid berbasis hembusan napas, GeNose di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (24/1). (Foto: BKIP)

RM.id  Rakyat Merdeka - Penggunaan alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa, GeNose mulai diterapkan secara acak pada moda transportasi bus, terhitung 5 Februari 2021.

Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi  saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur, Minggu (24/1).

Baca juga : Cegah Penyebaran Covid, Warga Prancis Diminta Nggak Ngobrol Di Transportasi Umum

“GeNose adalah alat pendeteksi Covid-19 buatan Indonesia, yang diinisiasi oleh tim peneliti dari UGM. Saat ini, sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19. Untuk itu, pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib (mandatory) pada tanggal 5 Februari 2021. Angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 Februari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu,” jelas menteri yang akrab disapa BKS.

BKS mengaku sudah meminta Dirjen Perhubungan Darat, untuk berkoordinasi dengan para Kepala Dinas Perhubungan di seluruh Indonesia.

Baca juga : Mulai Jumat Besok, 6 Negara Bagian Di Malaysia Terapkan Lockdown

Jika nanti dilakukan pengecekan secara acak (random) dan seseorang dinyatakan positif, maka yang bersangkutan tidak dibolehkan untuk berangkat.

BKS mengimbau masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus, agar tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit. Karena di terminal-terminal bus dilakukan pengecekan secara acak.

Baca juga : Anak Buah Mega Tak Akan Dipenjara

“Keinginan dari Bapak Presiden yaitu untuk memastikan konektivitas itu tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan secara baik. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” jelas BKS.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.