Dark/Light Mode

Kebut Proyek Industri Kendaraan Listrik

Kementerian BUMN Bentuk Holding IBC

Kamis, 4 Februari 2021 05:29 WIB
ILUSTRASI. PLN uji coba kendaraan listrik rute Jakarta-Bali. (Foto : Dok. PLN).
ILUSTRASI. PLN uji coba kendaraan listrik rute Jakarta-Bali. (Foto : Dok. PLN).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan membentuk holding Indonesia Battery Corporation (IBC) pada semester tahun ini. Langkah ini, akan mempercepat pendirian industri kendaraan listrik (Electric Vehicle/ EV) di Tanah Air.

Pengamat Energi sekaligus Direktur Eksekutif Institute for Essential Service Reformasi (IESR) Fabby Tumiwa menilai, positif pembentukan holding baterai BUMN. Menurutnya, holding itu memudahkan upaya bangsa ini mengkonsolidasi sum­ber daya dari hulu ke hilir. Mulai dari pemanfaatan sumber daya nikel, kobalt, produksi baterai untuk kendaraan listrik, hingga infrastruktur pendukung lainnya. Hal ini tentu akan menstimulasi pasar kendaraan listrik nasional.

“Terutama (pengelolaan ni­kel), sebagai bahan baku utama baterai. Indonesia merupakan penghasil nikel terbesar di dunia, jadi kita berharap ini (pemben­tukan holding) bisa mengelola bahan baku dengan baik,” ujar Fabby kepada Rakyat Merdeka.

Baca juga : PLN Beri Kemudahan Ekosistem Kendaraan Listrik Di Indonesia

Asal tahu saja, papar Fabby, In­donesia memiliki cadangan nikel 30 persen dari seluruh cadangan dunia. Selain itu, ada pula mate­rial-material logam lain seperti kobalt, mangan dan grafit yang juga melimpah di Tanah Air.

Artinya, pembentukan hold­ing pasti akan sangat bermanfaat bagi Indonesia. Karena di situ akan ada pemanfaatan nilai tam­bah mineral, pembangunan in­dustri-industri baru, penyerapan tenaga kerja, serta penambahan penerimaan negara. Serta, alih teknologi yang lebih cepat.

“Untuk target pembentukan holding di semester I-2020 saya kira cukup wajar dan doable (bisa dilakukan). Jadi produksi baterai bisa mulai di 2024,” imbuhnya.

Baca juga : PLN Penuhi Kebutuhan Tenaga Listrik Dan Uap Blok Rokan

Ia berharap, kehadiran holding bisa menimbulkan nilai postif lain­nya. Terutama, bisa menekan impor Bahan Bakar Minyak (BBM).

“Catatannya nanti, bagaimana kendaraan listrik ini bisa banyak dipakai masyarakat, jadi dampaknya lebih signifikan lagi,” imbuhnya.

Sebelumnya, Wakil Menteri I BUMN Pahala Mansury me­nyatakan, pembentukan holding baterai akan melibatkan empat BUMN. Yakni, holding pertam­bangan MIND ID, PT Aneka Tambang (Persero) Tbk atau Antam, PT Pertamina (Persero) dan PT PLN (Persero).

Baca juga : Menhan Prabowo Berikan Kendaraan Taktis ILSV J-Force Kepada TNI

Menurut Pahala, nantinya value chain yang terbentuk dari hulu dan hilir ini akan dipayungi IBC (In­donesia Battery Corporation).

“Diharapkan IBC bisa diben­tuk di semester I tahun ini,” ujar Pahala dalam media talk yang digelar secara virtual, kemarin.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.