Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Pembiayaan Rilis Program Plasma Konvalesen

Erick Dorong BUMN Jadi Lokomotif Tekan Covid-19

Selasa, 9 Februari 2021 05:22 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir, memimpin launching program Plasma BUMN untuk Indonesia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (8/2). Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati dan jajaran direksi BUMN. (Foto : Kementerian BUMN).
Menteri BUMN, Erick Thohir, memimpin launching program Plasma BUMN untuk Indonesia di Kantor Pusat Pertamina, Jakarta Pusat, Senin (8/2). Acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati dan jajaran direksi BUMN. (Foto : Kementerian BUMN).

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menjadi pelopor penyelenggara donor plasma darah, yang partisipannya adalah seluruh karyawan Kementerian BUMN dan perusahaan pelat merah. Program ini diyakini efektif menekan jumlah korban meninggal akibat Covid-19.

Launching Plasma BUMN ini diselenggarakan secara serentak di 34 provinsi di Indonesia. Secara simbolis, acara tersebut juga dihadiri Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla, Menteri BUMN Erick Thohir, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Tbk Nicke Widyawati dan jajaran direksi BUMN.

Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) mengatakan, selain mengedepankan upaya 3M (Menggunakan Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak) dan 3T (Tracing, Testing, Treatment), donor plasma konvalesen juga menjadi salah satu cara agar bisa menekan jumlah korban Covid-19. Terutama korban meninggal.

Baca juga : Gandeng PMI Launching Plasma BUMN, Erick: Kita Harus Jadi Lokomotif Tekan Covid-19

“Terapi ini bukan teknologi baru, sudah ada 100 tahun lalu dengan manfaat yang banyak. Dari penelitan di Surabaya dan Malang, sekitar 90 persen hasilnya menyatakan berhasil,” kata JK di acara Plasma BUMN Untuk Indonesia secara virtual, kemarin.

Mantan Wakil Presiden ini menyatakan, langkah Kementerian BUMN ini menjadi lokomotif bagi kementerian lain. Dan harus saling menolong dalam upaya menekan jumlah korban Covid-19.

JK membeberkan, PMI memiliki 225 unit donor darah, sekitar 34 unit di antaranya sudah memiliki kemampuan dalam melaksanakan donor plasma konvalesen ini.

Baca juga : Peringatan Sampah Nasional Jadi Momentum Pertumbuhan Ekonomi

“Kami sudah melaksanakan 14 ribu kantong plasma konvalesen sejak Mei lalu. Tapi ini masih jauh dari cukup. Karena jumlah positif Covid-19 terkonfirmasi hampir mencapai 1,2 juta orang,” katanya.Menurut hitungan JK, untuk memenuhi 1 juta kantong darah plasma konvalesen, setidaknya membutuhkan waktu 10 bulan. Kalau pengobatan plasma konvalesen tidak efektif, bisa saja di akhir April nanti mencapai 2 juta positif Covid-19.

“Karena dari 100 orang yang ingin donor, yang dapat diterima hanya 10-20 persen. Dan harus melakui tes yang menyatakan benar-benar aman,” ungkap eks Ketua Umum Partai Golkar itu.

Sementara, Menteri BUMN Erick Thohir menuturkan, saat ini terdapat 1.048 pendonor di 66 perusahaan BUMN yang ter sebar di 34 provinsi.

Baca juga : Pendonor Plasma Konvalesen Makin Banyak

Karena itu, dalam upaya Plasma BUMN ini, diharapkan men jadi cara kementeriannya men dukung dan berkontribusi menanggulangi Covid-19.

“BUMN harus menjadi lokomotif bagi pihak lain dalam menekan Covid-19,” tandas Erick.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.